Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan bahwa erupsi tersebut menghasilkan letusan kolom abu berintensitas tebal setinggi 1.000 meter yang mengarah ke barat daya.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimal mencapai 22 milimeter dan berlangsung selama 121 detik.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu, 14 Mei 2025 pukul 07.40 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak," ungkap Ghufron Alwi, petugas PPGA Semeru, dalam keterangan tertulisnya.
Sebelum erupsi ini, PPGA Semeru juga mencatat adanya dua kali letusan sejak pukul 00.00 WIB dengan tinggi letusan yang teramati antara 300 hingga 500 meter di atas puncak kawah Jonggring Saloko.
Dalam 24 jam terakhir, atau pada Senin (12/5/2025) mulai pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, PPGA Semeru melaporkan total 51 kali erupsi.
Yudhi Cahyono, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, menyatakan bahwa saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
Ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tengara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi terjadinya perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," imbaunya.
Dengan kondisi cuaca yang saat ini sering diguyur hujan lebat, risiko terjadinya banjir lahar juga meningkat, sehingga masyarakat di sekitar diharapkan tetap waspada.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/14/095438578/gunung-semeru-semburkan-kolom-abu-1000-meter-pada-rabu-pagi