Diketahui, kakek bernama Suroso (65) datang melapor ke Kantor Damkar Kabupaten Ngawi, ia mengeluhkan kesakitan di organ vitalnya.
Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Pemadam Kebakaran Kabupaten Ngawi, Purwanto, mengungkapkan, pelapor merasakan sakit berawal dari inisiatifnya, yang sengaja memasang paralon pada bagian kemaluannya.
Menurutnya, pelapor melakukan hal itu untuk mengantisipasi supaya tidak berhalusinasi atau berfantasi seksual sehingga kemaluannya tidak bereaksi.
“Beliau itu memasang paralon di alat kemaluannya sejak dua hari lalu, dan dia merasakan sakit yang luar biasa karena tidak bisa buang air kecil, akhirnya dia mempunyai inisiatif untuk datang kepada kami,” ujar Purwanto.
Dia menambahkan, proses penanganan membutuhkan waktu hampir sejam, mulai pukul 04.30 WIB hingga 05.30 WIB.
Dengan melibatkan petugas medis, pelapor dibawa ke Rumah Sakit Widodo untuk proses lebih lanjut.
“Pelapor punya inisiatif langsung ke Damkar karena sering melihat Damkar dalam menangani aduan masyarakat,” ucap Purwanto.
“Syukur alhamdulillah bisa dievakuasi, Damkar dan didampingi tim medis dari Rumah Sakit Widodo untuk pelepasan paralon yang menyangkut di kemaluannya,” imbuhnya.
Proses evakuasi pelepasan cincin paralaon berlangsung lancar.
Pelapor juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya yang berbahaya lagi.
Setelah itu, pelapor berkenan untuk beristirahat lalu kemudian dijemput oleh pihak keluarganya.
“Kami imbau kepada masyarakat, kalau memang memiliki hasrat ataupun keinginan yang meluap-luap dan tidak bisa dikendalikan, bisa dengan cara istighfar atau berdoa,” pungkas Purwanto.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kakek di Ngawi Mengeluh Kesakitan ke Damkar, Petugas Geleng-geleng Temukan Hal Tak Terduga.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/13/154447178/petugas-damkar-geleng-geleng-kepala-kakek-di-ngawi-minta-tolong-lepaskan