Diketahui, peristiwa itu menimpa korban, saat mengerjakan tugas Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di bagian rooftop sekolah SMA Katolik Frateran, Surabaya.
"Pasti, nanti pasti tanggung jawabnya sekolah," kata Eri, ketika berada di Balai Kota Surabaya, Senin (12/5/2025).
Lebih lanjut, kata Eri, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah memanggil sejumlah pihak, terkait peristiwa tersebut.
Menurutnya, korban mendatangi sekolah ketika sedang hari libur.
"Jadi kami sudah melakukan pemeriksaan kepada sekolah dan orangtua siswa, kemarin sudah ditemukan oleh Dinas Pendidikan. Itu di luar jam pelajaran, jam yang sudah ditentukan," ujar dia.
Dengan demikian, Eri menyebut, pihak sekolah tanggung jawab dalam insiden tewasnya bocah tersebut.
Sebab, dia menilai, penjaga lalai karena membiarkan siswanya masuk ketika libur.
"Dan Ini menjadi kelalaian dari penjaganya. Sehingga kok bisa anak tidak pada jam sekolah, bisa ada di rooftop, itu yang kita lagi koordinasikan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, ayah korban, Tanu menyebut, awalnya anaknya berniat mengerjakan ujian praktik Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) dengan temannya, Senin (28/3/2025).
Kemudian, Korban bersama sejumlah temannya pun tiba di bangunan yang berada di kawasan Krembangan, tersebut sekitar pukul 11.23 WIB.
Namun, sekolahnya ketika itu sedang libur.
Oleh karena itu, korban serta beberapa temannya melihat tangga menuju kelasnya dalam kondisi ditutup.
Sedangkan, lapangan sekolah dipakai siswa SMA untuk kerja kelompok.
Tanu menyebut, sejumlah anak itu memutuskan untuk mengerjakan tugasnya di rooftop sekolah.
Namun, korban diduga tersengat listrik saat tak sengaja menginjak kabel AC yang terkelupas.
"Putra saya berteriak, (katanya) aku kesetrum lalu mematung selama sekitar 40 detik. Akhirnya terjatuh dan kepalanya terbentur pagar," ujar Tanu, ketika dikonfirmasi, Kamis (8/5/2025).
Selanjutnya, korban dibawa oleh temannya ke Rumah Sakit (RS) Adi Husada, di Jalan Undaan Wetan.
Akan tetapi, bocah tersebut dinyatakan meninggal dunia, sekitar pukul 12.35 WIB.
"Saat saya memandikan jenazah, saya melihat luka di kakinya, bercak merah di punggung, dan bintik-bintik merah di lengannya. Dugaannya, urat syarafnya putus," ujarnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/12/144748878/siswa-tewas-tersetrum-listrik-eri-cahyadi-pertanyakan-siswa-ada-di-rooftop