Peristiwa tersebut terjadi akibat antrean panjang saat proses scan barcode tiket, yang memicu aksi perusakan dan pelaporan ke pihak berwajib.
Menanggapi hal tersebut, TNBTS bersama aparat terkait bersuara. TNBTS bersama Polres Probolinggo, TNI, dan Dinas Perhubungan Probolinggo, melakukan rapat koordinasi pada 6 Mei 2025 untuk menyusun langkah penataan yang lebih baik, terutama menjelang long weekend pekan ini.
Hendra Wisantara, Ketua Tim Data Evaluasi Pelaporan dan Hubungan Masyarakat TNBTS, menyampaikan, pihaknya akan mengoperasikan dua perangkat scan barcode, yakni menggunakan ponsel dan komputer, di pintu masuk kawasan wisata.
Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat proses pengecekan tiket dan mengurangi antrean panjang.
“Kami juga akan mengarahkan kendaraan jip yang membawa penumpang namun belum melakukan booking online atau jika jumlah penumpang tidak sesuai dengan data yang didaftarkan secara online, menuju ke rest area Cemorolawang, untuk melakukan proses booking sesuai ketentuan,” ujar Hendra kepada Kompas.com, Jumat (9/5/2025).
Selain itu, penataan sistem ini akan didukung penuh oleh aparat keamanan dan masyarakat setempat, guna memastikan kelancaran arus wisatawan.
Para pengunjung diimbau untuk melakukan pendaftaran dan pembayaran tiket secara online melalui website resmi bromotenggersemeru.id sebelum tiba di pintu masuk.
"Pengunjung juga diminta untuk memastikan jumlah penumpang sesuai dengan data yang didaftarkan, serta anak di bawah tujuh tahun tidak dikenai biaya tiket masuk," kata Hendra.
Sementara itu, Kepala Polres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana, mengimbau wisatawan dan pelaku jasa wisata agar mengikuti prosedur pembelian tiket secara online demi kenyamanan selama berlibur.
Ia juga menekankan pentingnya kesiapan kendaraan dalam kondisi baik dan mematuhi aturan yang berlaku demi menjaga kelestarian lingkungan.
“Jika membutuhkan pelayanan kepolisian, silakan datang ke kantor polisi terdekat, petugas di lokasi wisata, atau hubungi nomor layanan 110. Semoga liburan di Bromo berjalan aman dan nyaman,” ungkap Wisnu.
Diberitakan sebelumnya, aksi protes yang dilakukan sopir jip dan tour guide di kantor TNBTS berujung pada tindakan perusakan.
Pihak TNBTS berencana melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.
Kepala TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, menjelaskan, saat kejadian, sejumlah tour leader, pengemudi jip, dan perwakilan agen memasuki kantor SPTN Wilayah I untuk mencari Kepala Bidang Wilayah I.
Namun, karena tidak menemukan yang dicari, mereka melakukan perusakan terhadap inventaris kantor, termasuk mengambil kunci kendaraan roda empat milik BB TN BTS.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/09/164739878/tak-mau-digeruduk-sopir-jip-bromo-lagi-pihak-tnbts-antisipasi-jelang-long