Salin Artikel

Berpeluang Gantikan Adi Sutarwiyono yang Dicopot dari Ketua DPC PDIP Surabaya, Armuji: Pantang Menolak!

Politisi senior PDI Perjuangan ini, disebut-sebut sosok paling tepat menggantikan Adi Sutarwijono.

Saat ini, Armuji tidak duduk di struktural partai Banteng Moncong Putih. Fokus menjadi Wakil Wali Kota Surabaya.

Namun, Cak Ji pernah menjabat sebagai Sekertaris DPC PDIP Surabaya dan Wakil Ketua DPD PDIP Jatim

"Saya tak akan mencalonkan diri sebagai Ketua DPC PDIP. Tapi kalau saya ditugasi partai saya siap," reaksi Cak Ji saat disebut dirinya sebagai kandidat pengganti Adi Sutarwijono, Selasa (6/5/2025).

Meski begitu, Cak Ji menyatakan bahwa dirinya tidak pernah mengajukan diri untuk jabatan tersebut.

Bagi mantan Ketua DPRD Surabaya dua periode itu, mengemban tugas bukan karena ambisi pribadi. Tapi lebih karena tanggung jawab sebagai kader partai.

Cak Ji menegaskan, bahwa dirinya tetap berkomitmen menjalankan peran apa pun yang diamanatkan oleh struktur partai.

“Saya itu tidak pernah mencalonkan, karena saya ini petugas partai. Sudah lah tidak usah kaitkan dengan ketua DPC. Tunggu mekanisme partai saja," ucapnya.

Meski enggan disebut kandidat, namun Cak Ji mengaku siap apabila partai memberikan tugas untuk dirinya. Tugas dalam bentuk apa pun.

Termasuk jika partainya menugaskan dirinya sebagai Ketua DPC PDIP Surabaya.

Dia menegaskan loyalitasnya terhadap keputusan partai, tanpa syarat jabatan.

“Kalau sudah ditugasi di mana pun dan kapan saja, ya kita harus siap. Pantang menolak,” tegasnya.

Sebagai kader, dirinya siap ditempatkan dalam posisi apa pun yang diperlukan oleh partai.

"Jangankan Ketua DPC, ditugaskan menjadi ketua ranting pun saya siap,” ujar Cak Ji.

Saat ini muncul spekulasi terkait sosok pengganti Adi Sutarwijono.

Sejumlah sosok, termasuk Armuji juga disebut menjadi kandidat.

Dia menegaskan tidak ada ambisi pribadi, dan hanya menunggu arahan DPP.

Sebelumnya diberitakan, PDI Perjuangan membuat keputusan mengejutkan dengan mencopot Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono dari struktural partai.

Selain itu, PDIP juga mencopot Wakil Sekretaris PDIP Surabaya, Achmad Hidayat.

Keputusan tersebut diumumkan, setelah DPD PDIP Jatim menggelar rapat tertutup di Kantor DPD Jalan Raya Kendangsari Surabaya pada Jumat (2/5/2025).

Rapat tersebut, dipimpin oleh Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Jatim, Budi Sulistyono Kanang.

Sebagai informasi, Adi Sutarwijono adalah Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya yang telah menjabat sejak 2019 lalu.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Wawali Armuji Berpeluang Jadi Ketua DPC PDIP Surabaya, Gantikan Adi Sutarwijono yang Dicopot.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/07/105038678/berpeluang-gantikan-adi-sutarwiyono-yang-dicopot-dari-ketua-dpc-pdip

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com