Salin Artikel

Khofifah Hapus Syarat Usia Kerja, Pintu Kesempatan Pekerja Senior Terbuka

Ia melarang segala bentuk diskriminasi usia dalam proses rekrutmen kerja di wilayahnya.

Sebuah keputusan yang mengundang banyak pujian, karena dinilai membuka jalan bagi kelompok usia yang kerap terpinggirkan di dunia kerja, yaitu para senior.

Kini, langkah Gubernur Jawa Timur menunjukkan bahwa dunia kerja yang inklusif bukan lagi sekadar wacana.

Dengan membuka peluang bagi semua usia, Jawa Timur tengah menapaki jalan menuju masyarakat yang lebih adil dan sehat secara sosial maupun ekonomi.

Bagi Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jatim, keputusan ini terasa sangat tepat di tengah fenomena generasi muda yang dinilai belum sepenuhnya siap bekerja.

“Jadi kalau sekarang terkait banyaknya Gen Z, itu sangat tepat sekali sih, Bu Khofifah,” kata Haka Wallesa, sebagai Humas Apkrindo Jatim kepada Kompas.com.

“Kita lihat di Singapura, banyak usia-usia senior masih kerja. Jadi itu juga memberdayakan mereka. Kan belum tentu juga usia kerja mulai 21 itu bisa langsung bekerja,” ucapnya.

Menurutnya, membuka ruang kerja bagi kelompok usia lanjut bukan hanya memberikan kesempatan, tapi juga menjadi solusi sosial.

“Ya balik lagi kan sama saja ini mengurangi pengangguran juga. Kan bisa juga usia senior itu juga pengen ada kegiatan, mengurangi pikun, dll. Karena aku lihat di Singapura itu,” ujarnya.

Apkrindo Jatim sendiri telah lebih dulu menerapkan kebijakan inklusif ini kepada sejumlah anggotanya.

Beberapa pengusaha di bawah naungannya telah mempekerjakan pekerja usia lanjut dengan penyesuaian jenis pekerjaan yang lebih ringan.

“Hal ini sudah diterapkan di anggota kita juga sebagai pramusaji, tapi tentu pekerjaannya tidak seberat biasanya karena kita kan harus lihat pekerja usia lanjut ini fisiknya juga. Tidak mungkin kan kita pekerjakan berat,” tutur pria yang memiliki usaha penyuplai sayuran itu.

Meski ke depannya ada kemungkinan munculnya syarat-syarat baru pasca-penghapusan batasan usia, ia tidak melihat hal tersebut sebagai masalah.

“Kita kan memperkerjakan senior itu juga harus dilihat-lihat juga. At least kita kan juga membantu pemerintah untuk mengurangi jumlah pengangguran dan menyehatkan masyarakat juga sih menurut saya,” katanya. 

“Ya kita sebagian sudah menjalankan ini, seperti yang saya bilang, usia senior menjadi pramusaji itu. Kita lihat kan dengan tidak ada batasan usia ini, peluangnya bagus juga meskipun terlambat menurut saya di Indonesia ini,” ujar Haka Wallesa.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/07/101823678/khofifah-hapus-syarat-usia-kerja-pintu-kesempatan-pekerja-senior-terbuka

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com