Tangisan itu ternyata adalah suara Siti Aminah (3), penderita penyakit jantung bawaan.
Siti Aminah adalah putri keempat dari pasangan Joko Syamsul (39) dan Linatur Rohmah (36).
Sambil didekap dalam gendongan ibunya, Siti Aminah menangis tak kunjung berhenti seolah menyampaikan kesakitan yang dirasakannya.
Pada usianya yang menginjak 3 tahun, Siti Aminah belum bisa berbicara.
Tubuhnya kecil, dengan berat badan hanya 5,7 kilogram.
Tangan kecilnya berwarna biru dan selalu tergenggam rapat seakan tengah menahan sakit.
Kata Linatur Rohmah, ia harus sedia oksigen di rumahnya karena kerap kali saat putrinya menangis, bayi mungil ini mengalami sesak napas hebat hingga membutuhkan oksigen.
Penderitaan Siti Aminah tidak hanya di situ. Ia juga lahir tanpa anus, sehingga dokter melakukan operasi dan membuatkan anus di perutnya.
Selain itu, kakinya tidak tumbuh sempurna.
Pada kaki kanan, tidak ada lututnya dan tampak lunglai seperti tanpa tulang.
"Mulai dari lahir, dulu waktu hamil tidak ada tanda anak saya seperti ini, hanya saja dulu waktu USG katanya posisinya nyungsang (kondisi di mana posisi kepala bayi berada di bagian atas rahim dan kaki berada di bagian bawah menjelang persalinan)," kata Linatur Rohmah di rumahnya, Selasa (6/5/2025).
Saat ini, bayi Aminah harus menjalani pemeriksaan rutin setiap bulan di RSUD Pasirian.
Kondisi Aminah yang sangat memprihatinkan itu belum bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut dari dokter karena kondisi tubuhnya masuk dalam kategori stunting.
Aminah diminta untuk memperbaiki gizi dan menaikkan berat badannya agar bisa diberikan penanganan lebih lanjut untuk penyakit yang diidapnya.
Setiap hari, Aminah harus mengonsumsi daging agar gizinya tercukupi.
Namun, kondisi ekonomi keluarga tidak begitu baik untuk memberi makan Aminah dengan daging setiap hari.
Ayahnya bekerja sebagai pencari madu hutan dengan penghasilan tidak tentu, sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.
Belum lagi, Joko dan Lina masih harus membiayai ketiga kakak Siti Aminah yang masih sekolah.
"Bapaknya cari madu, penghasilannya tidak tentu, kadang sehari dapat 1 liter, habis itu seminggu tidak dapat," ucap Lina sambil mengusap air matanya.
Saat ini, Lina hanya berharap putri bungsunya ini bisa sembuh dan bermain dengan teman-teman sebayanya.
Segala daya dan upaya tengah dilakukan di tengah keterbatasan agar sang putri bisa tertawa bahagia.
"Dia kalau diajak bicara itu ngerti, tapi tidak bisa bicara, pengen supaya cepat sembuh biar kayak teman-temannya main, sekolah," kata Lina.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/07/093432378/derita-siti-aminah-bayi-3-tahun-yang-tangannya-membiru-akibat-sakit-jantung