Bukan sekadar ngeteh biasa tapi dikenal dengan pairing tea, pengalaman menikmati teh yang dipadukan dengan camilan yang tepat.
“Experience di Surabaya ini kita melihat ada pasar di situ. Nah, dengan adanya acara ini, kita ingin menunjukkan menikmati teh itu juga menarik, semenarik single origin,” ujar Firdaus Adi Pambayu, manajer Food and Beverage Manager Hotel Morazen Surabaya kepada jurnalis termasuk Kompas.com.
Ada beberapa varian teh khas disajikan, salah satunya yang cukup mencuri perhatian adalah berrydelicous. Ini merupakan teh hitam yang dipadukan dengan buah beri kering, menghasilkan perpaduan aroma segar dan rasa yang kaya.
“Hari ini kita juga ada beberapa varian, yang menarik versi kita, karena kalau ngomong enak itu sugesti masing-masing. Kita lebih ke berrydelicous, basically dari black tea tapi ada beberapa dry berry-berryan yang dimasukkan dalam black tea,” imbuhnya.
Apalagi dalam penyajian, teh bersifat fleksibel bisa dinikmati panas maupun dingin. Tergantung suasana hati maupun preferensi penikmatnya. Ia pun memberi panduan sederhana bagi yang ingin menikmati teh dengan lebih optimal.
“So far untuk teh dan kopi bisa disajikan secara panas atau dingin. Balik lagi sesuai selera dan mood customer. Kalau saya boleh saran, yang fruity itu enak yang lebih dingin. Kalau coklat, nutty, atau rempah-rempah enak yang panas,” tutur pria yang biasa disapa Bayu itu.
Bukan hanya soal teh, kombinasi dengan camilan pendamping juga tidak bisa diabaikan.
Firdaus menyebut teh memiliki karakter yang lebih ringan dibanding kopi sehingga pilihan pairing tea pun harus disesuaikan dengan camilannya seperti cheesecake menjadi rekomendasi.
“Kalau untuk teh lebih ke tricky juga, karena teh itu karakternya tidak full body, lebih light dan ditunjang yang lebih familier. Contoh berrydelicous dengan cheese, jadi nanti ketemunya cheesecake berry gitu. Jadi cenderung gurih light,” pungkasnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/06/212806578/pairing-tea-jadi-gaya-hidup-baru-di-surabaya-sama-menariknya-dengan-kopi