Salin Artikel

UM Malang Buka Seleksi Mandiri 2025, Siapkan 4.653 Kursi dan Tak Ada Jalur Titipan

Proses seleksi ini akan berlangsung dari 8 April hingga 30 Juli 2025.

Rektor UM, Prof Dr Hariyono MPd menyatakan bahwa tahapan seleksi mandiri ini diharapkan dapat menjaring calon mahasiswa dengan kualifikasi unggul.

"Adanya seleksi mandiri dari 8 April sampai 30 Juli dengan berbagai tahapan ini, semoga memperoleh pendaftar-pendaftar dengan kualifikasi yang bagus, menjadikan UM sebagai kampus yang semoga lebih baik lagi," ujar Hariyono pada Jumat (2/5/2025).

Untuk memperluas jangkauan dan memberikan kemudahan akses, UM menyelenggarakan tes masuk berbasis komputer (TMBK) tidak hanya di kampus Malang, tetapi juga di berbagai kota besar lainnya seperti Jakarta, Medan, Balikpapan, dan Lombok.

Jalur mandiri UM juga menawarkan beragam opsi, termasuk jalur prestasi yang mencakup kejuaraan dan Bahasa Inggris, jalur leadership, jalur skor UTBK, serta jalur kemitraan dengan umum dan pemda/yayasan.

Selain itu, terdapat juga seleksi mandiri untuk kelas internasional.

Hariyono menekankan pentingnya pembukaan kelas internasional sebagai langkah untuk mendorong daya saing global lulusan UM, meskipun tetap menjunjung tinggi nasionalisme.

"Ilmu pengetahuan bersifat terbuka, maka penguasaan bahasa internasional, didukung juga adanya unit kegiatan mahasiswa."

"Kami ingin mengejar negara-negara lain, kenapa negara Thailand dan Filipina alumni dari perguruan tinggi mereka mudah untuk bekerja di luar negeri? Karena nilai IELTS, TOEFL-nya tinggi," paparnya.

Rektor juga memberikan jaminan tegas terkait integritas proses seleksi.

Ia memastikan tidak ada praktik mahasiswa titipan yang bertentangan dengan regulasi.

Hariyono berbagi pengalaman tentang langkah-langkah yang diambil untuk mencegah potensi penyalahgunaan, seperti mencabut papan nama di rumah dinasnya untuk menghindari oknum yang mengaku dekat dengannya demi modus melancarkan praktik KKN.

"Kami menekankan, bahwa UM tidak melakukan titipan yang mengganggu atau bertentangan dengan regulasi," tegasnya.

Sebagai informasi, UM membuka seleksi mandiri dengan kuota 4.653 kursi dari total 12.616 daya tampung dari seluruh jalur seleksi.

Sementara itu, untuk jalur lainnya, seperti SNBP, terdapat 32.668 peminat dengan daya tampung 3.767 mahasiswa, dan SNBT dengan 45.792 peminat dan daya tampung 4.196 mahasiswa.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/02/230705878/um-malang-buka-seleksi-mandiri-2025-siapkan-4653-kursi-dan-tak-ada-jalur

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com