Bantuan itu berupa mengeluarkan cincin yang melingkar di jari kelingkingnya. Cincin tersebut menjepit jarinya yang bengkak.
Kasubag TU Damkar Situbondo, Dayat, menjelaskan bahwa pihaknya merespons laporan mengenai seorang warga bernama Endon yang mengalami masalah itu.
"Kami yang datang ke rumah yang bersangkutan, ternyata korban mengalami gangguan kejiwaan. Cincin yang dipakai sudah kekecilan dan sudah berlangsung selama berbulan-bulan sehingga jari kelingkingnya membesar," ungkap Dayat.
Meskipun Endon tidak menunjukkan rasa sakit, keluarga merasa prihatin dan sempat membawanya ke klinik kesehatan.
Namun, dokter di klinik tidak dapat melepas cincin tersebut dan menyarankan agar penanganan dilakukan oleh Damkar Situbondo.
"Jadi pihak keluarganya ini sudah membawanya ke klinik, namun karena dokter tidak bisa melepas cincin yang dipakai, sehingga disuruh ditangani oleh kami (Damkar Situbondo). Nanti setelah lepas baru diobati," ujar Dayat.
Endon diketahui mengenakan cincin besi yang dilapisi dengan karet, dengan ukuran yang sangat kecil, sehingga menyulitkan petugas melepasnya.
Proses berlangsung selama lebih dari dua jam, dimulai pukul 10.00 WIB dan selesai pada pukul 12.00 WIB.
"Saat evakuasi kami butuh waktu dua jam lebih, jadi kami hati-hati betul karena takut terkena daging tangan korban," kata Dayat.
Setelah cincin dikeluarkan, tangan Endon mengalami sedikit luka dan bengkak.
"Alhamdulillah, tangannya berangsur mengecil kembali," tutup Dayat.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/04/30/195012778/dokter-klinik-tak-bisa-damkar-situbondo-keluarkan-cincin-di-kelingking-odgj