Salin Artikel

320 Calon Jemaah Haji di Lumajang Tak Bisa Lunasi Biaya

Tahun ini, kuota haji hanya mencakup 873 calon jemaah, berkurang 50 orang dari 923 calon jemaah yang diberangkatkan pada tahun 2024.

Abdul Rofik, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kemenag Lumajang, menjelaskan bahwa penentuan kuota untuk masing-masing kabupaten didasarkan pada kuota provinsi.

"Kuota calon jemaah haji untuk Provinsi Jawa Timur tahun ini sebanyak 35.152 orang. Jumlah ini meliputi jemaah reguler, prioritas lanjut usia, pembimbing KBIH, dan petugas haji daerah," ungkapnya.

Rofik menambahkan, penentuan kuota haji kabupaten dilakukan dengan menghitung jumlah jemaah berdasarkan nomor urut 1 hingga 35.152 sesuai dengan daerah asal.

Di sisi lain, sebanyak 320 calon jemaah haji di Kabupaten Lumajang tidak dapat melunasi biaya haji hingga batas waktu yang telah ditentukan.

Rofik menyebutkan bahwa terdapat 1.200 calon jemaah haji yang berhak melunasi biaya tahun ini, namun hanya 880 orang yang berhasil melunasi.

"Total yang berhak lunas ada 1.200 calon jemaah, yang melunasi hanya 880, sisanya belum lunas, sedangkan waktunya sudah kita tutup," ujarnya pada Rabu (30/4/2025).

Rincian dari 320 calon jemaah yang gagal melunasi biaya terdiri dari 151 jemaah reguler, 24 jemaah prioritas lansia, dan 145 jemaah cadangan.

Meskipun 880 calon jemaah sudah melakukan pelunasan, tidak semua dari mereka dapat berangkat tahun ini karena kuota haji untuk Kabupaten Lumajang hanya 873 orang.

"Yang sudah lunas tapi tidak kebagian kursi karena urutan pendaftaran ya berangkat tahun depan," tambah Rofik.

Rofik juga menjelaskan bahwa penurunan kuota haji sebanyak 50 orang dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan adanya penurunan jumlah pendaftar haji.

"Kalau turun ya berarti jumlah pendaftar kita mengalami penurunan juga," ujarnya.

Saat ini, Kantor Kemenag Lumajang tengah melakukan persiapan akhir, termasuk meminta kepastian keberangkatan kepada calon jemaah hingga manasik haji.

Calon jemaah haji Lumajang akan tergabung dalam tiga kelompok terbang (Kloter), yaitu kloter 36, 37, dan 38.

Rencananya, calon jemaah haji Lumajang akan diberangkatkan pada 11 Mei 2025 dari Pendopo Arya Wiraraja Lumajang.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/04/30/170620578/320-calon-jemaah-haji-di-lumajang-tak-bisa-lunasi-biaya

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com