Petugas Damkar Kabupaten Madiun, Ismanto, yang dikonfirmasi Rabu (23/4/2025), menyatakan hampir setiap hari warga melaporkan permintaan evakuasi tawon vespa.
Kendati demikian, jumlah laporan permintaan evakuasi menurun dibandingkan saat musim penghujan.
"Jumlah laporan warga meminta bantuan untuk evakuasi sarang tawon vespa mulai menyusut dibanding saat musim penghujan. Saat musim penghujan, biasanya sehari bisa mencapai 2-3 laporan,” kata Ismanto.
Saat musim pancaroba, kata Ismanto, jumlah sarang tawon vespa menurun hampir separuh.
Dalam sehari, di tiga pos damkar milik Kabupaten Madiun, rata-rata hanya menerima 1-2 laporan evakuasi sarang tawon vespa.
“Saat ini rata-rata sehari satu. Jadi sebulan sekitar 30 sarang tawon. Sebelumnya itu sebulan bisa lebih dari 60 sarang tawon di tiga pos itu,” tutur Ismanto.
Ia menyatakan, penurunan jumlah sarang tawon disebabkan masifnya penanganan evakuasi sarang tawon di musim penghujan, sehingga populasi sarang tawon berkurang drastis.
Tak hanya itu, musim pancaroba menjadikan persediaan air menipis, sehingga tawon kekurangan air untuk membentuk sarangnya.
Hal itu berbeda jauh saat penghujan, yakni ketika tersedia banyak air sehingga tawon vespa mudah membuat sarangnya.
Untuk pemusnahan sarang tawon vespa, tim Pemadam Kebakaran Kabupaten Madiun menggunakan berbagai cara sesuai kondisi sarang, mulai dari disemprot BBM hingga dibakar.
Untuk sarang ukuran kecil yang tidak sampai diameter 10 sentimeter, warga dapat mandiri memusnahkannya dengan dijatuhkan lalu dibakar.
Sementara itu, untuk sarang berukuran lumayan besar atau diameter lebih dari 20 sentimeter, warga wajib melapor kepada yang ahli.
"Kalau sudah ukuran besar, harus lapor ke ahlinya biar tidak membahayakan warga akibat sengatannya,” ucap Ismanto.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/04/24/132239378/musim-pancaroba-setiap-hari-damkar-madiun-evakuasi-tawon-vespa