Dia meminta pihak sekolah untuk mengidentifikasi dan mendata ijasah yang belum diambil siswa dan tidak menunggu siswa mengambil ke sekolah tetapi langsung mengantar ke rumah siswa.
“Ini tidak sebatas Ponorogo dan Magetan tapi seluruh Jawa Timur bahwa sekolah segera mengidentifikasi ijasah yang masih ada di sekolah, tidak menunggu siswa ke sekolah tapi diantar ke rumah masing-masing,” ujar Adi, Jumat (18/4/2025).
Adi Prayitno menambahkan, mayoritas ijasah yang masih tertahan disekolah bukan karena permasalahan administrasi tetapi adanya tenggang waktu antara pengumuman kelulusan dengan kedatangan blanko ijasah.
“Ada rentang waktu lama antara pengumuman dengan blanko ijasah. Diumumkan di Bulan Mei Bulan Agustus blanko baru datang. Siswa sudah kuliah di luar kota, sudah bekerja, mereka lupa mengambil,” ujar dia.
Adi Prayitno mentargetkan semua ijasah yang masih berada di sekolah harus selesai diantar ke rumah siswa akhir Bulan April mendatang.
“Di Bulan April ini di Ponorogo dan Magetan semuanya tuntas, sehingga di Hari Pendidikan Nasional (Hardinas) sudah tidak ada lagi ijasah ada di sekolah,” katanya.
Adi Prayitno juga memastikan tidak ada biaya yang ditangung siswa terkait pengantaran ijasah oleh sekolah.
Pengantaran ijasah menurutnya sudah menjadi tugas dari relawan sekolah.
Cabang Dinas Pendidikan Ponorogo juga meminta siswa yang masih mengalami permasalahn terkait pengurusan ijazah baik administrasi maupun adanya masalah pembayaran untuk segera melapor ke Kantor Cabang Dinas Pendidikan Ponorogo.
”Tidak ada biaya itu dari sekolah, relawan pendidikan itu tangung jawab. Kalau ada permasalahan langsung hubungi cabang dinas pendidikan, akan kita bantu,” pungkasnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/04/19/130515578/disdik-ponorogo-perintahkan-semua-ijasah-siswa-sudah-dibagikan-sebelum