Salin Artikel

Pemkab Ponorogo Mulai Kumpulkan Artefak Kuno untuk Koleksi Monumen Reog dan Museum Peradaban

Semua itu untuk mengisi Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) yang terletak di Bukit Kapur, Kecamatan Sampung.

Kegiatan ini mencakup pengumpulan arca, artefak kerajaan, serta peninggalan budaya manusia purba dari zaman Mesolitikum yang ditemukan di wilayah Ponorogo.

Kepala Bidang Kebudayaan Disbudparpora Ponorogo, Oki Widyanarko, menyatakan bahwa saat ini sudah ada sekitar 50 artefak dan benda cagar budaya yang telah diinventarisasi.

Artefak tersebut meliputi Yoni, arca, patung, hingga kepingan uang koin dari masa lampau.

“Saat ini ada sekitar 50 artefak benda cagar budaya yang telah diinventarisasi oleh Disbudparpora dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB),” ujarnya melalui pesan singkat pada Selasa (15/4/2025).

Oki juga menjelaskan bahwa artefak yang telah diinventarisasi saat ini ditempatkan di balai penyelamatan yang berada di bekas gedung SDN Patihan Kidul, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.

Tim sedang melakukan inventarisasi terhadap objek diduga cagar budaya (ODCB) berupa artefak berstruktur dari batuan kapur di Desa Pandak, Kecamatan Balong.

“Kami juga melakukan inventarisasi benda-benda bersejarah di masyarakat atau di desa yang memiliki nilai sejarah di Ponorogo,” tambahnya.

Seluruh benda bersejarah yang akan menjadi koleksi MRMP nantinya akan ditempatkan di museum transit, yang rencananya akan dibangun di gedung Pemkab Ponorogo, Jalan Alun-alun Utara, Kelurahan Mangkujayan.

Koleksi di museum transit ini akan mencakup artefak dari berbagai era, mulai dari pra-sejarah, Hindu-Buddha, Islam, kemerdekaan, hingga reformasi.

“Artinya, museum transit itu sementara sebelum dipindahkan ke MRMP. Warga yang menemukan atau memiliki artefak benda cagar budaya bisa melaporkan ke Disbudparpora, nanti akan dilakukan pendaftaran dan dikaji oleh TACB." 

"Warga yang punya koleksi artefak benda cagar budaya juga bisa menitipkan atau bahkan menghibahkan di museum transit,” ungkap Oki.

Selain menampilkan benda bersejarah, museum transit yang direncanakan untuk dibuka untuk umum ini juga akan dilengkapi dengan koleksi film bersejarah tentang Kabupaten Ponorogo.

Museum transit tersebut akan dibuka untuk umum secara gratis.

“Selain artefak benda cagar budaya, di museum transit nanti juga akan diputarkan film-film bersejarah Ponorogo. Terbuka untuk umum dan tidak ditarik retribusi,” pungkas Oki.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/04/16/070155078/pemkab-ponorogo-mulai-kumpulkan-artefak-kuno-untuk-koleksi-monumen-reog-dan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com