Salin Artikel

Warga Banyuwangi yang Jadi Korban TPPO di Kamboja Dipekerjakan sebagai Scammer

Diketahui, Rizal dipekerjakan sebagai scammer.

Hal tersebut diungkapkan teman dekat Rizal, Anis Zulkarnain yang berkomunikasi dengan Rizal sejak sebelum pemuda 30 tahun itu berangkat ke Kamboja bersama rombongannya yang berjumlah sekitar 20 orang.

“Awalnya Rizal kerja di rumah makan Bali. Tahu-tahu sudah jalan sama temannya, tidak tahu temannya siapa,” kata Anis, Selasa (15/4/2025).

Anis sudah memperingatkan kawan baiknya yang dikenalnya sejak masa sekolah, dan meminta Rizal untuk mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.

Kepada Anis, Rizal menceritakan perjalanannya yang berawal dari Bali, menuju Medan untuk melanjutkan lewat perjalanan laut menuju Malaysia, dan perjalanan darat ke Kamboja.

“Dia jujur bilang kepada saya bahwa dipekerjakan sebagai scammer,” tutur Anis.

Kepada teman bermusiknya itu, Rizal juga sempat membicarakan gaji yang dijanjikan yaitu sebesar 800 dolar AS.

Namun setibanya bekerja di Kamboja, gaji yang diterima jauh dari yang dijanjikan.

Alih-alih mendapatkan gaji besar, gaji yang sampai ke tangan Rizal justru hanya berkisar 300 dolar AS.

“Terakhir komunikasi 9 Maret 2025. Dia minta didoain supaya target. Jika tidak target, bisa dipindah ke Myanmar atau Vietnam. Katanya Kamboja lebih aman daripada Myanmar atau Vietnam,” tuturnya.

Anis yang sempat video call dengan Rizal juga pernah melihat Rizal bekerja dalam kondisi tangan diborgol.

Namun ketika ditanya mengapa bekerja dalam keadaan terborgol, Rizal mengaku bahwa hal tersebut telah biasa diterimanya.

“Ya wis memang kayak gini,” ucapnya menirukan kalimat Rizal kepadanya.

Kepada Anis, Rizal yang berangkat ke Kamboja sekitar awal Januari 2025 menargetkan setahun bekerja di Kamboja. Usai melakoni pekerjaan di Kamboja, Rizal berencana bekerja di Malaysia sebagai buruh.

Terakhir dia mencoba menghubungi kembali temannya itu pada 26 Maret 2025, namun Rizal sudah tidak bisa dihubungi.

Hingga akhirnya pada 6 April 2025 dia mendapatkan informasi dari teman lainnya bahwa Rizal telah meninggal dunia.

“Saya kaget, tidak menyangka Rizal meninggal dunia,” tuturnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/04/15/163017178/warga-banyuwangi-yang-jadi-korban-tppo-di-kamboja-dipekerjakan-sebagai

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com