Salin Artikel

Stadion Kanjuruhan Lolos "Risk Assessment", Arema FC Sambut dengan Apresiasi dan Komitmen

MALANG, KOMPAS.com - Arema FC terus berupaya memastikan keamanan dan kenyamanan pertandingan di Stadion Kanjuruhan melalui penilaian risiko yang dilakukan Tim Mabes Polri.

Proses penilaian ini berlangsung selama tiga hari, dari 8 hingga 10 April 2025. Ini menjadi langkah penting dalam mempersiapkan stadion kebanggaan Aremania untuk digunakan kembali secara optimal.

General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menyambut baik penilaian tersebut.

Ia menyatakan, "Kami sangat berterima kasih kepada Tim Mabes Polri yang telah melakukan penilaian risiko secara komprehensif di Stadion Kanjuruhan."

Yusrinal, yang akrab disapa Inal, menambahkan bahwa dukungan dari berbagai pihak, termasuk Presidium Aremania Utas sebagai induk suporter, Polres Malang, Kodim 0818, dan Pemkab Malang, sangat membantu kelancaran proses ini.

Hasil penilaian menunjukkan kabar menggembirakan.

Sempat dinyatakan belum layak oleh tim risk assessment Polda Jatim dengan skor 54, kini Stadion Kanjuruhan berhasil memperoleh skor 71,4 dari Tim Mabes Polri dan masuk dalam kategori "Baik".

Namun, Yusrinal menegaskan bahwa Arema FC tidak akan berpuas diri.

"Penilaian ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan pertandingan, khususnya dari sisi keamanan dan kenyamanan," tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya koordinasi aktif dengan semua pihak, termasuk Tim Mabes Polri, untuk menyerap semua masukan dan saran teknis demi mendapatkan Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelenggaraan pertandingan yang optimal.

"Aspek kenyamanan dan keamanan penonton serta seluruh pihak yang terlibat akan menjadi prioritas utama," sambungnya.

Dengan adanya infrastruktur baru di Stadion Kanjuruhan, manajemen Arema FC menyadari bahwa pembaruan SOP menjadi kebutuhan mutlak.

Oleh karena itu, mereka berencana mengadakan simulasi pertandingan sebagai bentuk persiapan sebelum kompetisi Liga 1 2024-2025 digelar kembali di stadion yang terletak di Kepanjen, Kabupaten Malang.

"Kami masih memiliki banyak waktu untuk terus melengkapi masukan dan saran teknis dari Tim Mabes Polri. Kami menyadari bahwa dengan infrastruktur yang baru, pembaruan SOP sangat diperlukan," ujar Yusrinal.

Dengan komitmen untuk memenuhi syarat kelayakan, Arema FC bertekad menjadikan Stadion Kanjuruhan sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi semua pihak, baik pemain, ofisial, maupun suporter.

"Kami berharap, sinergi antara klub, Presidium Aremania Utas, aparat keamanan, dan pemerintah daerah akan menciptakan atmosfer pertandingan sepak bola yang kondusif dan aman bagi seluruh suporter dan masyarakat," pungkasnya.

Arema FC optimistis bahwa babak baru penyelenggaraan Liga 1 Indonesia di Stadion Kanjuruhan dapat segera terwujud dalam suasana yang lebih baik dan penuh harapan.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/04/11/212236078/stadion-kanjuruhan-lolos-risk-assessment-arema-fc-sambut-dengan-apresiasi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com