Tasya merupakan kekasih Muhammad Aqib yang akan berangkat umrah ke tanah suci, dan tewas dalam kecelakaan maut di Jalan Duduk Sampeyan Gresik.
Muhammad Aqib berusia 27 tahun asal Merakurak, Kabupaten Tuban. Dia hendak berangkat umrah, diantar enam anggota keluarganya.
Berangkat dari Tuban setelah subuh, hendak menuju bandara Juanda, Kota Surabaya. Penerbangan menuju tanah suci pukul 12.00 WIB.
"Komunikasi tadi pagi, bilang, 'aku sudah berangkat'," kata Tasya menirukan ucapan almarhum Muhammad Aqib.
Komunikasi terakhir itu, menjadi ucapan terakhir Aqib kepadanya.
Hubungan yang sudah terjalin selama satu tahun lamanya, dipisahkan oleh maut.
Pukul 06.00 WIB, ponsel Aqib menghubungi Tasya. Sempat tak diangkat. Hingga akhirnya Tasya telepon kembali, namun juga tak diangkat.
"Saya sudah feeling, saya telepon, terus tidak diangkat, akhirnya ada yang mengangkat dan baru tahu kecelakaan," tutur dia.
Tasya berangkat berboncengan dengan temannya mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam menuju lokasi kecelakaan.
Dia tiba di jalan raya Duduksampeyan, melihat kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah dievakuasi.
Hanya serpihan kaca yang berserakan di pinggir jalan. Bekas tabrakan keras, mobil Panther dengan bus Rajawali Indah.
"Pertemuan terakhir pada Sabtu (5/4/2025) kemarin, rencana menikah tahun depan dengan mas Aqib," tutupnya.
Tasya mengatakan, almarhum Aqib kekasihnya itu sempat menitip pesan sebelum berangkat umrah.
"Terasa jauh tapi dekat sama semoga hidup yang lama," pesan Aqib yang ditirukan Tasya.
Diketahui mobil Panther tersebut memuat 7 penumpang, termasuk pengemudinya. Sementara bus terdapat sekitar 15 penumpang.
Seluruh penumpang mobil dinyatakan meninggal dunia. Rencana pergi ke tanah suci berakhir duka.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Cerita Tasya, Kekasih Korban Jamaah Umroh yang Tewas dalam Laka Maut di Duduksampeyan Gresik.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/04/10/135314578/kecelakaan-mobil-umrah-gresik-cerita-tasya-ungkap-pesan-terakhir-aqib