Dampak dari lonjakan wisata tersebut yakni total perputaran uang dari belanja wisatawan yang mencapai angka fantastis, yaitu Rp 55,7 miliar selama sepuluh hari libur Lebaran.
“Angka ini berasal dari total belanja akomodasi wisatawan sebesar Rp 16 miliar dan pembelian tiket wisata sebesar Rp 22,5 miliar,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi, Taufik Rahman, Rabu (9/4/2025).
Kemudian, omzet restoran dan warung tembus Rp 14 miliar yang dikatakan Taufik sebagai indikator kontribusi yang signifikan dari sektor pariwisata terhadap perekonomian daerah selama musim libur Lebaran.
Selain tiket destinasi wisata dan restoran, pusat oleh-oleh di Banyuwangi juga mendulang peningkatan omzet yang signifikan.
“Dari sejumlah UMKM dan pusat oleh-oleh di Banyuwangi, selama libur Lebaran ini, mereka meraup berkah sebesar Rp 3,2 miliar,” kata Taufik.
Atas hasil tersebut, Taufik mengaku bersyukur dan mengapresiasi antusiasme wisatawan yang memilih Banyuwangi sebagai tujuan libur Lebaran.
Di sisi lain, Disbudpar Banyuwangi juga mengapresiasi kesiapan para pelaku pariwisata, mulai dari pengelola destinasi, pemilik akomodasi, hingga pengelola pusat oleh-oleh, yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada para wisatawan.
Dengan catatan bagus tersebut, diharapkan sektor pariwisata Banyuwangi akan terus berkembang dan memberikan kontribusi yang semakin besar bagi perekonomian daerah serta kesejahteraan masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan para wisatawan. Lonjakan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan mengembangkan potensi pariwisata Banyuwangi,” ucapnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/04/10/102412678/kunjungan-wisata-di-banyuwangi-naik-300-persen-perputaran-uang-rp-557-m