Salin Artikel

Sidang Kasus Isa Zega, dr Oky Pratama Bicara Siapa "Shaun the Sheep"

Kali ini, dokter Oky Pratama dihadirkan untuk memberi kesaksian. Sebab, Oky adalah orang yang memberikan nomor telepon Shandy Purnamasari kepada Isa Zega, sebelum keduanya berseteru hingga berlanjut ke meja hijau.

Dalam kesaksiannya, Oky mengaku memberikan nomor telepon Shandy kepada Isa Zega atas persetujuan Shandy pada tanggal 11 Oktober 2024 lalu.

"Isa Zega bilang minta nomor Shandy karena mau ada pembahasan penting," ungkap Oky.

"Awalnya ketika saya izin ke Shandy untuk memberikan nomornya kepada Isa Zega, Shandy tidak berkenan. Baru kedua kalinya diizinkan," imbuh Oky.

Namun, Oky mengaku tidak tahu pasti apa penyebab perseteruan antara keduanya.

Ia pun mengaku tidak terlalu mengikuti konten-konten yang dibuat Isa Zega.

Ia menyabut hanya mengetahui konten Isa Zega yang diduga mencemarkan nama Shandy Purnama Sari itu dari media sosial Tiktok, dikirim oleh selebritas, Nikita Mirzani.

"Pada konten tulisan yang menyebut Shaun the Sheep serta EIM ESS GELOGAKLOWING, asumsi saya ya Shandy dan MS Glow," sambung Oky.

Oky juga merasa -dalam konten Isa Zega itu dia sempat disinggung dengan sebutan Bapak Peri.

Ia menduga sebutan Bapak Peri itu ditujukan kepadanya, karena memang selama ini Isa Zega memanggilnya dengan sebutan tersebut, bahkan sejak sebelum perkara itu mencuat.

"Saya mengasumsikan Bapak Peri yang dimaksud itu ya saya. Oleh karena itu akhirnya nama Bapak Peri itu saya daftarkan (sebagai) Hak Kekayakan Intelektual," sambung dia.

Lantas, ketika ditanya hubungannya dengan Isa Zega, Oky mengaku mengenal Isa Zega karena pernah menjadi brand ambasador produk kecantikannya Oky pada 2019 lalu.

"Tapi berapa lama saya lupa-lupa ingat. Sekitar 1,5 tahun kalau tidak salah," ujar Oky.

Sementara itu, Isa Zega mengaku sedih dan kecewa karena Oky hadir menjadi saksi dari pihak Shandy Purnamasari. Pasalnya, ia mengaku cukup mengenal Oky.

"Kecewa pasti. Manusawi itu," sebut Isa saat ditanya perasaannya.

Isa juga mencemarkan merek produk kecantikan milik Shandy, MS Glow. Semuanya dilakukan Isa melalui akun media sosialnya.

Pada 17–18 September 2024, Isa Zega diduga mengunggah konten yang bernada menyudutkan MS Glow. Setelah itu, Isa kembali meminta nomor telepon Shandy melalui Oky.

"Tiga kali dia meminta nomor saya melalui dokter Oky. Akhirnya ketiga kalinya saya izinkan," ungkap Shandy dalam kesaksiannya di persidangan sebelumnya.

Komunikasi antara keduanya pun terjadi mulai 11-12 Oktober. Dalam komunikasi itu, Isa Zega meminta bertemu dengan Shandy.

Namun, Shandy menolak karena posisinya masih berada di Malang. Dalam kesempatan itu, Shandy sempat mengonfirmasi kenapa Isa mengunggah konten tentang MS Glow.

“Mami kenapa naikin MS Glow lagi? Ia membalas: kan kita belum ketemu,” beber Shandy.

Berlanjut, Isa Zega diduga semakin melakukan pencemaran nama baik kepada Shandy. Sampai puncaknya Isa Zega sempat menyumpahi anak yang sedang dikandung Shandy, cacat.

"Setiap hari terdakwa melakukan bullying, melakukan fitnah. Hingga saya mengalami pendarahan sebanyak tiga kali, sampai saya opname," tutur Shandy.

Atas perbuatannya, JPU mengancam Isa Zega dengan ancaman pidana sesuai Pasal 45 ayat (10) huruf a juncto Pasal 27B ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/04/08/183815478/sidang-kasus-isa-zega-dr-oky-pratama-bicara-siapa-shaun-the-sheep

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com