Salin Artikel

Taman Safari Indonesia 2 Prigen Siagakan Penjaga AntisipasI Pengunjung Turun Mobil

Pihak pengelola menugaskan keeper di setiap area untuk memastikan keamanan pengunjung dan kenyamanan satwa.

"Setiap hari memang sudah ada keepernya, namun untuk liburan Lebaran yang ramai seperti ini, kami tingkatkan pengawasannya di setiap exhibit satwa," ungkap Kurniawan Yusuf, Head Of Sales & Marketing The Grand Taman Safari Prigen dan Baobab Safari Resort, Kamis (03/04/2025).

Yusuf menjelaskan bahwa selama liburan Lebaran tahun ini, jumlah pengunjung di TSI 2 Prigen melonjak hingga tiga kali lipat dibandingkan hari biasa, mencapai lebih dari 10.000 orang.

Hal ini memaksa pihaknya mengantisipasi secara ketat demi keamanan pengunjung, terutama di area Safari Adventure, di mana pengunjung dapat berkeliling menggunakan mobil di kawasan satwa dari berbagai belahan dunia.

"Selain keselamatan pengunjung, kenyamanan hewan juga kami perhatikan, seperti pada exhibit singa, harimau, dan kuda nil," tambahnya.

Pihak TSI 2 Prigen juga melakukan pemantauan maksimal setelah beredarnya video yang menunjukkan pengunjung turun dari kendaraan di area Safari Adventure, khususnya di exhibit kuda nil.

Manajemen Taman Safari Prigen menekankan bahwa tindakan tersebut sangat berbahaya dan melanggar peraturan yang ada.

Kejadian itu terjadi ketika pengunjung mencoba berinteraksi lebih dekat dengan satwa hippo di habitatnya.

"Pada saat kejadian, tim lapangan dengan sigap mengamankan situasi dan mengarahkan pengunjung untuk kembali ke dalam kendaraan," ujar Erwina Lemuel, General Manager The Grand Taman Safari Prigen Jawa Timur.

Erwina menegaskan bahwa sebagai lembaga konservasi, Taman Safari Prigen berkomitmen untuk memprioritaskan keselamatan pengunjung dan satwa.

Oleh karena itu, beberapa peraturan dasar diberlakukan di area Safari Adventure, di antaranya larangan keluar dari kendaraan, larangan membuka kaca di zona karnivora, serta pemantauan ketat oleh tim khusus di beberapa titik.

“Kami memahami antusiasme pengunjung yang datang ke Taman Safari Prigen, terutama untuk berinteraksi dengan satwa."

"Namun, kami tetap menekankan pentingnya mengikuti peraturan yang berlaku demi keselamatan pengunjung dan kesejahteraan satwa."

"Kepatuhan terhadap aturan ini sangat penting agar pengalaman safari tetap aman, nyaman, dan edukatif bagi semua pihak,” tegasnya.

Sebelumnya, Taman Safari Indonesia (TSI) 2 Prigen mendadak ramai diperbincangkan setelah video dua pengunjung yang nekat turun dari mobil di area hippo beredar di media sosial.

Dalam video tersebut, dua remaja terlihat turun dari mobil putih berplat nomor L 1205 MN dan mendekat untuk memotret kuda nil di kolamnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/04/03/173336578/taman-safari-indonesia-2-prigen-siagakan-penjaga-antisipasi-pengunjung

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com