Salin Artikel

Menteri PU Cek Tol Probowangi: Arus Balik Tetap Satu Arah

PROBOLINGGO, KOMPAS.com – Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo meninjau jalur fungsional jalan tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) di exit tol Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Rabu (2/4/2025).

Dody mengecek kesiapan tol fungsional Probowangi yang digunakan selama arus mudik Lebaran 2025.

Dalam kunjungannya, Dody memastikan bahwa meskipun tol fungsional ini hanya memiliki satu jalur yang beroperasi dari pukul 06.00 hingga 16.00 WIB, penggunaannya cukup optimal.

“Sekarang teman-teman Jasa Marga, walaupun tol fungsionalnya cuma satu jalur yang beroperasi dari jam 6 pagi sampai 4 sore, Alhamdulillah sudah digunakan sekitar 3.800 kendaraan per harinya,” ujar Dody Hanggodo.

Sejak H-10 Lebaran hingga 31 Maret 2025, tercatat sekitar 19.000 kendaraan telah melintasi tol fungsional ini.

Menjelang arus balik, Dody menegaskan bahwa persiapan yang dilakukan cukup terbatas karena kondisi infrastruktur yang belum memungkinkan adanya perubahan besar. Oleh karena itu, skema satu arah tetap diterapkan.

Dody juga mengimbau kepada pemudik agar tidak melakukan perjalanan arus balik secara bersamaan untuk menghindari kepadatan lalu lintas.

Dalam inspeksi yang dilakukan, Dody menyebutkan bahwa kondisi tol Probowangi sejauh ini cukup baik.

“Kemarin saat puasa saya juga ke sini dan semuanya bagus. Hal yang saya khawatirkan bisa dijawab oleh teman-teman Jasa Marga. Hampir tidak ada masalah besar, tetapi memang masih ada penyempitan jalur dan kekurangan penerangan, makanya operasionalnya masih sangat terbatas,” jelasnya.

Untuk lalu lintas harian, Dody mencatat bahwa dari 24 hingga 31 Maret 2025, rata-rata jumlah kendaraan yang melintas berkisar antara 2.000 hingga 3.800 kendaraan per hari. Sedangkan untuk arus balik mulai 1 hingga 8 April 2025, data lalu lintas masih dalam proses pencatatan, tetapi pada hari sebelumnya sudah tercatat mencapai 3.300 kendaraan.

Diketahui, Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) masih dalam tahap pembangunan dengan percepatan di beberapa sektor. Namun, proyek ini menghadapi kendala pada jalur yang melewati Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

Menteri Dody menyatakan bahwa dirinya akan berkoordinasi dengan Direktur Utama PLN serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mempercepat penyelesaiannya.

“Kami targetkan tahun ini tol bisa selesai hingga Besuki dengan kondisi SUTET yang juga beres. Teman-teman Jasa Marga juga sedang berupaya mencari solusi agar pengerjaan bisa dilakukan tanpa mengganggu pelayanan listrik masyarakat,” kata Dody.

Progres tol Probowangi

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Subakti Syukur, menjelaskan bahwa proyek Tol Probowangi terdiri dari tiga paket konstruksi dengan progres paket 1 yakni 87 persen, paket 2 progres sekitar 80 persen yang mana ditargetkan selesai Juli 2025 sedangkan paket 3 progresnya masih 67 persen karena terkendala pemindahan SUTET.

“Pemindahan SUTET ini memerlukan koordinasi dengan PLN dan diperkirakan membutuhkan waktu lebih dari 16 hari kerja. Kami hanya bisa mengerjakannya setiap Sabtu dan Minggu, sehingga total waktu yang diperlukan sekitar 8 minggu atau dua bulan jika tidak ada kendala,” jelas Subakti Syukur.

Pemindahan SUTET ini dilakukan secara hati-hati karena menyuplai listrik utama ke Pulau Bali.

“Berdasarakan informasi, PLN telah menyiapkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) cadangan agar suplai listrik tetap aman selama pemindahan berlangsung,” imbuhnya. 

https://surabaya.kompas.com/read/2025/04/02/191826378/menteri-pu-cek-tol-probowangi-arus-balik-tetap-satu-arah

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com