Sebelumnya, pencurian seperti ini sempat marak di Lumajang pada Agustus 2024.
Setidaknya, ada 4 kerbau disembelih di 4 lokasi berbeda.
Saat itu, polisi juga sudah menangkap 4 orang sebagai tersangka kasus pencurian daging kerbau dengan modus sembelih di tempat.
Tadi pagi, seekor kerbau kembali ditemukan dalam kondisi tersisa bagian kepala, tulang kaki, tulang rusuk, dan saluran pencernaan seperti usus, paru-paru, dan lambung.
Kerbau itu diketahui milik Nuryaji (60), warga Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Nuryaji mengatakan, sehari sebelumnya, ia meletakkan 3 ekor kerbau miliknya di areal persawahan Desa Bades.
Namun, pagi hari tadi, kerbau yang ditinggalkan sebelumnya itu tersisa hanya 2 ekor.
Nuryaji pun mencari kerbau miliknya dengan cara mengikuti jejak kaki kerbau.
Betul saja, 1,5 kilometer dari tempat ia menggembala, kerbau yang dicarinya ditemukan di tengah ladang jagung dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
"Sore kemarin saya taruh di sawah kayak biasanya 3 kerbau, tadi pagi tinggal 2 pas kita cari sama orang-orang ketemu di jagungan sudah mati," kata Nuryaji di lokasi kejadian, Rabu (26/3/2025).
Mendapati kerbaunya sudah mati, Nuryaji pun melaporkan kejadian itu ke Polsek Pasirian.
Usai dilakukan olah TKP, polisi menduga pelaku berjumlah lebih dari 1 orang.
Mereka juga membawa pergi daging kerbau yang telah dicurinya menggunakan sepeda motor.
"Pelaku dugaan kami lebih dari 1 orang, kita masih belum tahu identitasnya, tapi tetap akan kami selidiki sampai dapat," ujar Kapolsek Pasirian Iptu Loni Roi Madona.
Akibat kejadian ini, pemilik kerbau diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp 25 juta.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/03/26/135223478/pencurian-daging-kerbau-dengan-modus-sembelih-di-tempat-kembali-terjadi-di