Uang baru tersebut diperoleh berkat hasil kulakan, dan usaha Wildan kini telah membuka beberapa cabang di berbagai lokasi.
"Saya sibuk, saya bagian barang-barang saja, bagian kulak-kulak barang (uang baru) saja, bosku," ungkap Wildan dalam sebuah video di akun TikTok-nya saat menjawab pertanyaan ratusan warganet mengenai sumber uang baru tersebut.
Dalam video yang diunggah pada Minggu (23/03/2025) di akun TikTok WILDAN UANG BARU, Wildan dengan santai menjelaskan bahwa stok uangnya tidak akan habis hingga malam takbiran Hari Raya Idul Fitri.
"Saya nunggu info, barang habis saya kirim. Nggak mungkin habis sampai malam takbiran," tambahnya.
Wildan juga mengaku bahwa ia mendapatkan uang baru dari orang-orang yang menjual uang baru melalui media sosial seperti Facebook.
Ia menjelaskan bahwa dalam sistem kulakan uang baru tersebut, ia hanya mengambil keuntungan sekitar Rp 500 hingga Rp 1.000 per transaksi, dan itu tidak menjadi masalah baginya.
Untuk memperluas jangkauan usahanya, Wildan membuka beberapa cabang di luar kota.
Di Surabaya, ia menyediakan jasa penukaran di sekitar Tugu Pahlawan, sementara di Malang, ia membuka layanan di depan Kantor Bupati Malang.
Di Kota Pasuruan, terdapat beberapa titik layanan, termasuk di Jalan Wahidin Sudiro Husodo dekat RSUD R Soedarsono, serta di wilayah Pandaan dan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Nama Wildan menjadi viral di media sosial setelah mengunggah video yang menunjukkan tumpukan uang pecahan dari Rp 1.000 hingga Rp 20.000 dan menawarkan kepada warganet untuk menukarkan uang di beberapa kota yang telah dibukanya.
Terpisah, Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Ipda Akhmad Junaidi, menjelaskan bahwa hingga saat ini tidak ada gejolak dari warga terkait nilai uang yang dimiliki Wildan, dan tidak ada pengamanan khusus yang diperlukan selama berlangsungnya jasa tukar uang tersebut.
"Sampai sore tadi belum ada laporan dari warga terkait aktivitas jasa tukar uang yang digagas Wildan," katanya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/03/24/215033778/pemuda-di-pasuruan-pemilik-uang-baru-miliaran-rupiah-klaim-itu-hasil