Salin Artikel

Ketua dan Anggota DPRD Sumenep Sibuk Main Ponsel Saat Rapat Paripurna

Sejumlah undangan, anggota, dan jajaran ketua DPRD Sumenep terpantau berkali-kali sibuk mengoperasikan ponsel atau handphone di tengah rapat. 

Di antara mereka bahkan ada yang menerima panggilan telepon dalam waktu yang cukup lama saat sidang paripurna berlangsung.

Salah satu momen kurang terpuji itu terpantau ketika penyampaian nota Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Sumenep Tahun Anggaran (TA) 2024.

Nota LKPJ itu disampaikan langsung oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, di podium yang berada di sisi kanan meja sidang jajaran ketua DPRD Sumenep sekitar 45 menit.

Di tengah penyampaian LKPJ itu, jajaran ketua DPRD tampak berkali-kali mengoperasikan handphone.

Satu di antara mereka bahkan sibuk menelepon.

Selesai rapat paripurna, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Sumenep, Virzannida Busyro Karim sempat tersenyum saat dimintai tanggapan atas aktivitas anggota dan jajaran ketua DPRD Sumenep yang dinilai kurang terpuji itu.

Sejurus kemudian, wanita yang akrab disapa Virza itu mengutarakan bahwa pihaknya akan mengingatkan anggota untuk tidak mengoperasikan handphone saat rapat paripurna.

"Nanti akan diingatkan lagi teman-teman (anggota DPRD)," kata Virza kepada Kompas.com, Senin (17/3/2025).

Namun demikian, Virza tidak menjelaskan kapan dan bagaimana cara untuk mengingatkan anggota dan jajaran ketua DPRD Sumenep itu. 

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumenep, Indra Wahyudi, hanya tersenyum saat dimintai tanggapan atas aktivitas kurang terpuji itu.

Meskipun awak media berusaha membujuk, Indra Wahyudi tetap bergeming.

Dia hanya menyampaikan permohonan maaf sambil berlalu dari awak media.

Pantauan di ruang paripurna, rapat dimulai sekitar pukul 10.24 WIB, setelah rombongan Bupati Sumenep tiba di kantor DPRD.

Rapat paripurna ini memiliki tiga agenda, di antaranya penyampaian nota LKPJ Bupati Sumenep TA 2024, penyampaian nota penjelasan DPRD terhadap 1 raperda usul eksekutif, dan penyampaian nota penjelasan bupati Sumenep terhadap 2 raperda usul eksekutif.

Rapat paripurna dibuka oleh Ketua DPRD Sumenep, Zainal Arifin, yang saat itu mengenakan baju safari berwarna biru gelap dan kopyah nasional.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan jumlah anggota yang hadir dalam paripurna dengan tiga agenda itu oleh Sekretaris DPRD Sumenep, Yanuar Yudha Bachtiar.

Diketahui, dari 50 anggota DPRD Sumenep, 13 anggota dinyatakan tidak hadir.

Rinciannya, 1 anggota menyatakan izin dan 12 anggota lainnya tidak hadir tanpa keterangan apa pun.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/03/17/130759778/ketua-dan-anggota-dprd-sumenep-sibuk-main-ponsel-saat-rapat-paripurna

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com