Jasadnya ditemukan mengapung di sungai pada Selasa (11/3/2025) sekitar pukul 11.00 WIB, di selatan tambangan penyeberangan Dusun Dawuhan, Desa Dawuhan, Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, mengkonfirmasi penemuan tersebut.
“Saat ditemukan, kondisi korban sudah meninggal dunia,” ujar Nanang.
Menurut informasi yang diterima Kompas.com, jasad EFA pertama kali terlihat oleh Tarji, pengemudi perahu tambangan Dusun Dawuhan.
Saat mengoperasikan perahunya, Tarji melihat sesosok mayat yang terapung di tengah sungai.
Ia segera melapor kepada Saiput, pengelola perahu tambangan, yang kemudian meneruskan informasi tersebut kepada perangkat desa, Babinsa, Babinkamtibmas, BPBD Kabupaten Nganjuk, dan pihak terkait lainnya.
“Jenazah korban ditemukan di lokasi yang berjarak sekitar 27,4 kilometer dari lokasi kejadian. Setelah dievakuasi, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Nganjuk untuk penanganan lebih lanjut,” kata Nanang.
Nanang menjelaskan, dalam upaya pencarian korban, pihaknya mengerahkan dua Search and Rescue Unit (SRU) air menggunakan perahu karet untuk menyisir Sungai Brantas.
SRU air pertama melakukan penyisiran dari lokasi kejadian hingga DAM Klaci, Kabupaten Jombang, dengan menempuh jarak sekitar 20 kilometer, sedangkan SRU air kedua menyisir dari DAM Klaci sampai DAM Karet, Kabupaten Jombang, sejauh 10 kilometer.
“Kedua SRU air ini melakukan manuver perahu karet di beberapa lokasi yang dicurigai untuk menimbulkan gelombang air yang dapat mengangkat benda-benda di dalam air, termasuk korban,” ucap Nanang.
Untuk mengoptimalkan pencarian, Tim SAR gabungan juga melibatkan SRU darat untuk melakukan pemantauan di sepanjang aliran Sungai Brantas.
Selain itu, mereka menyebarkan informasi kejadian hanyutnya korban kepada warga sekitar agar dapat melaporkan jika melihat keberadaan EFA.
Diketahui, EFA melompat ke Sungai Brantas diduga karena depresi akibat permasalahan keluarga.
Jembatan Papar menghubungkan Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, dengan Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia.
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/
https://surabaya.kompas.com/read/2025/03/11/163136278/perempuan-asal-nganjuk-yang-loncat-ke-sungai-brantas-dari-jembatan-papar