"Ada sekitar 18.000 ekor ayam mati terpanggang api dalam kebakaran tersebut," kata Kepala Polsek Dagangan AKP Jumarni.
Jumarni mengatakan, awal kebakaran diketahui oleh Sutomo, penanggung jawab kandang. Saat itu Sutomo melihat dari CCTV ada kepulan asap.
"Sutomo langsung memadamkan listrik. Selanjutnya, Sutomo langsung menuju titik api dan berusaha memadamkan dengan APAR, namun api justru semakin membesar," kata Jumarni.
Menduga api berasal dari pemanas berbahan gas atau korsleting listrik yang kemungkinan percikan apinya mengenai bahan mudah terbakar.
Akibat kejadian tersebut, kata Jumarni, seluruh bangunan kandang dan isinya hangus terbakar.
Kendati demikian, dipastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut. Namun, kerugian ditaksir mencapai angka Rp 1,7 miliar.
Untuk mengungkap pasti penyebab kebakaran, polisi masih menyelidikinya. Saat ini, lokasi kejadian sudah dipasang garis polisi.
Kasi Pencegahan Kebakaran Satpol PP Kabupaten Madiun, Totok Sugiyanto mengatakan, sebanyak empat unit mobil Pemadam Kebakaran Kabupaten Madiun dikerahkan untuk memadamkan kandang ayam potong tersebut.
Namun, api baru dapat dipadamkan 1,5 jam kemudian. "Pemadaman membutuhkan waktu yang agak lama karena posisi di tengah sawah. Selain itu, kondisi angin kencang sehingga api semakin cepat membesar,” kata Totok.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/03/06/195608778/kandang-terbakar-18000-ayam-mati-kerugian-rp-17-miliar