Salin Artikel

MinyaKita Kemasan 700 Mililiter Banjiri Pasar Tradisional Blitar, Dijual Rp 15.000

BLITAR, KOMPAS.com – Pedagang pasar tradisional di Kota Blitar, Jawa Timur, dibanjiri produk minyak goreng merek MinyaKita dengan kemasan baru berupa botol plastik isi 700 mililiter (0,7 liter) sejak akhir Februari 2025.

MinyaKita kemasan baru tersebut dijual seragam oleh pedagang di Pasar Legi dan Pasar Templek, Kota Blitar, dengan harga Rp 15.000 per botol kemasan 700 ml (mililiter).

Dengan harga Rp 15.000 per botol kemasan 700 mili liter, berarti harga per 100 mili liter adalah Rp 2.143 atau Rp 21.430 per liter (1.000 mililiter).

“Jelas naik. Sebelum puasa, harga MinyaKita kemasan 1 liter Rp 15.000 hingga Rp 16.000. Sekarang Rp 15.000 dapat ukuran 700 mililiter,” tutur Ti’in, salah satu pedagang di Pasar Legi, Kota Blitar, Kamis (6/3/2025).

“Mungkin ini cara pabrik agar masyarakat tidak kaget dengan kenaikan harga. Harganya tetap Rp 15.000, tapi volumenya berkurang,” imbuhnya.

Pantauan Kompas.com di sejumlah lapak lain di Pasar Legi dan Pasar Templek, hampir setiap pedagang yang menjual minyak goreng memajang MinyaKita kemasan baru 700 mililiter tersebut.

Hanya ada satu atau dua pedagang yang masih memajang MinyaKita kemasan 1 liter dan 2 liter, namun merupakan stok lama yang belum terjual.

“Kalau yang kemasan 1 liter ini sekarang saya jual Rp 17.500. Yang lain rata-rata jual Rp 18.000, setahu saya,” ujar Wiwit, pedagang lainnya di Pasar Legi.

Dengan harga Rp 15.000 per 700 mililiter, maka harga tersebut setara dengan Rp 21.430 per liter, hampir sama dengan harga minyak goreng premium kelas menengah yang berada di kisaran harga Rp 20.000 hingga Rp 23.000 per liter.

“Minyak goreng Tropica kemasan 2 liter sekarang saya jual Rp 40.000,” kata pedagang lainnya di Pasar Legi.

Kata Mesikem, harga tersebut sudah naik dibandingkan sebelum memasuki Ramadhan. Saat itu, harga minyak goreng Tropica kemasan 2 liter ia jual dengan harga Rp 38.000.

Selain MinyaKita, merek-merek lain juga mulai menjual produk minyak goreng dengan kemasan di bawah 1 liter, misalnya Fortune kemasan 800 mililiter dengan harga Rp 18.000 dan Sania kemasan 800 mililiter dengan harga Rp 18.000.

Harga minyak goreng Fortune dan Sania tersebut sama dengan Rp 22.500 per liter atau terpaut hanya sekitar Rp 1.000 per liter dibandingkan MinyaKita.

Padahal, pemerintah selama ini telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) MinyaKita hanya Rp 14.000 per liter.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/03/06/142750978/minyakita-kemasan-700-mililiter-banjiri-pasar-tradisional-blitar-dijual-rp

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com