Sebanyak empat alat berat, termasuk ekskavator, breaker atau pemecah batu, dan wheel loader, dikerahkan untuk membersihkan material longsor yang menghalangi jalan.
Dwi Nur Cahyo, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, menjelaskan bahwa pembersihan diawali dengan menyingkirkan material tanah dari badan jalan.
"Kami bersihkan dulu tanah sama batang pohonnya biar bisa dilewati dulu sementara," kata Cahyo di lokasi kejadian pada Jumat (28/2/2025).
Cahyo mengungkapkan bahwa petugas kesulitan mengevakuasi batu raksasa yang menutup separuh badan jalan.
Batu tersebut memiliki panjang lebih dari 10 meter dan tinggi mencapai 5 meter, menghalangi akses dari arah Malang.
Untuk mengevakuasi batu besar ini, petugas harus menggunakan alat pemecah batu.
"Yang sulit nanti batunya, kita pakai pemecah batu supaya bisa dievakuasi karena ukurannya besar," ujarnya.
Sementara itu Kapolsek Candipuro, AKP Lugito, menyatakan bahwa proses evakuasi batu kemungkinan akan memakan waktu antara 2 hingga 3 hari.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan alat dan operator yang dikerahkan ke lokasi.
"Prosesnya mungkin akan sampai 2 atau 3 hari, jadi ini akan buka tutup sampai proses pembersihan selesai," ujar Lugito.
Ia juga mengimbau warga untuk melintasi jalur alternatif melalui Curah Kobokan atau memutar via Probolinggo untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Ia menekankan bahwa jalur Curah Kobokan atau Tol Cikali tidak bisa dilalui dengan aman saat hujan turun, mengingat jalur tersebut sering dilalui aliran lahar hujan dari Gunung Semeru.
"Pengendara kami sarankan lewat Tol Cikali atau Probolinggo untuk keselamatan bersama," pungkasnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/28/181309578/longsor-di-jalur-piket-nol-di-lumajang-mulai-dibersihkan-arus-lalu-lintas