Salin Artikel

Uston Nawawi Kenang Bejo Sugiantoro Saat Bawa Persebaya Juara Liga Indonesia

SURABAYA, KOMPAS.com - Asisten pelatih Persebaya Surabaya, Uston Nawawi, mengingat masa kejayaannya bersama Bejo Sugiantoro ketika membawa tim berjuluk Bajol Ijo tersebut meraih juara sebanyak dua kali.

Diketahui, kedua legenda sepak bola tersebut pernah saling membantu membangun kejayaan Persebaya. Hasilnya, mereka mengangkat piala Liga Indonesia periode 1996-1997 dan 2004.

"Yang tidak bisa dilupakan, tentunya membawa Persebaya juara dua kali bersama beliau," kata Uston ketika berada di Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Selasa (25/2/2025).

Kemudian, Uston juga menilai rekannya tersebut merupakan seorang dengan tingkat disiplin yang tinggi.

Hal itu ditunjukkan ketika menjadi pemain maupun ketika menjabat sebagai pelatih.

"Apalagi dia (Bejo) itu pemain belakang, tahu sendiri dia orangnya enggak mau kalah. Terus orangnya kan cukup fight (bertarung) kalau bermain, dengan segala kelebihannya," ujarnya.

Lebih lanjut, Uston sempat bermain bersama Bejo beberapa waktu lalu di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.

Oleh karena itu, dia kaget ketika mendapatkan informasi meninggalnya.

"Umur tidak ada yang tahu, salah satu teman terbaik saya hari ini tidak ada. Kami turut berduka cita, berbela sungkawa. Saya yakin dia husnul khatimah, karena kita tahu bagaimana Coach Bejo," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, CEO Deltras Sidoarjo, Amir Burhanudin, membenarkan meninggalnya Bejo Sugiantoro.

Dia mendapatkan informasi bahwa Bejo sempat tidak sadarkan diri ketika bermain bola di lapangan kawasan SIER.

"Iya (Bejo meninggal dunia), tadi sore main sepak bola, terus lagi enggak sadarkan diri," kata Amir ketika dikonfirmasi, Selasa (25/2/2025).

Kemudian, Amir menyebut beberapa orang sempat membawa Bejo ke rumah sakit yang berada di dekat lokasi. Akan tetapi, pria yang saat ini menukangi Deltras itu meninggal dunia.

"Dibawa ke rumah sakit di depannya lapangan (SIER) itu, RS Royal Hospital, terus enggak nututi (keburu), pukul 17.20 WIB dinyatakan meninggal dunia sama dokter," ujarnya.

Amir mendapatkan informasi bahwa Bejo diduga mengalami serangan jantung ketika bermain sepak bola.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/26/055131978/uston-nawawi-kenang-bejo-sugiantoro-saat-bawa-persebaya-juara-liga

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com