Acara tersebut dihadiri oleh 20 perwakilan kelenteng dari berbagai daerah di Jawa dan Bali.
“Hari ini kami memperingati hari kebesaran bertahtanya Yang Mulia Kongco Tang Hu Cin Jin ke-241,” kata Alexander Martin, pengurus Klenteng Hoo Tong Bio.
Ia menjelaskan bahwa esensi perayaan ini juga merupakan momen untuk menghormati leluhur umat Tionghoa di Banyuwangi dan sekitarnya, khususnya Kongco Tang Hu Cin Jin, yang dikenal sebagai ahli pengobatan.
Kongco Tang Hu Cin Jin, lanjut Alex, memiliki peran penting dalam dunia pengobatan di Banyuwangi dan sekitarnya.
Ia sangat dihormati dan menjadi pujaan utama di sembilan klenteng di Jawa Timur dan Bali.
Salah satu warisan berharga dari Kongco adalah resep racikan obat yang ditulis dalam sebuah buku peninggalan.
“(Bukunya) masih ada. Di sini kami juga memohon, kami sembahyang. Setelahnya, nanti salah satu resep di buku itu diracik,” ungkapnya.
Klenteng Hoo Tong Bio, yang merupakan klenteng tertua di Jawa Timur dan Bali, tidak hanya mengadakan peribadatan, tetapi juga menyelenggarakan rangkaian acara yang semarak.
Salah satu acara yang menarik perhatian adalah pagelaran wayang kulit yang berlangsung semalam suntuk, sebuah tradisi tahunan dalam memperingati hari kebesaran Yang Mulia Kongco Tang Hu Cin Jin.
“Selain melestarikan tradisi, kita juga memberi hiburan ke masyarakat sekitar,” tambah Alex.
Sebagai bagian dari perayaan, Klenteng Hoo Tong Bio juga menggelar bakti sosial, termasuk pembagian sembako untuk warga sekitar dan pijat tulang belakang yang dapat dinikmati oleh semua kalangan yang datang ke klenteng.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/25/215825778/khidmatnya-peringatan-ulang-tahun-klenteng-hoo-tong-bio-banyuwangi