Salin Artikel

Penjual Bakso yang Terseret Banjir Ditemukan Tewas di Pantai Sine, 7 Km dari Lokasi Kejadian

Jenazah korban ditemukan mengapung di laut, sejauh sekitar 7 kilometer dari lokasi awal kejadian, Rabu (19/02/2025).

Korban yang ditemukan meninggal dunia bernama Riono (39), seorang pedagang bakso keliling, warga Desa Pakisaji, Kecamatan Kademangan, Blitar.

Korban ditemukan mengapung di perairan Pantai Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung pada Rabu (19/02/2025) sore.

Adik korban bernama Roni menyampaikan bahwa setiap hari korban berangkat berjualan bakso di kawasan Pantai Sine, Tulungagung.

"Terakhir menghubungi istrinya Selasa (18/02/2025) sore, bertanya situasi rumah, hujan apa tidak. Setelah itu sampai malam tidak ada kabar lagi," kata Roni di kawasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Iskak Tulungagung, Rabu (19/02/2025).

Karena tidak kunjung tiba di rumah dan tidak bisa dihubungi hingga Selasa (18/02/2025) malam, pihak keluarga melapor ke Kantor Polsek Kalidawir.

Berdasarkan laporan, polisi bersama pihak keluarga korban melakukan pencarian di sepanjang jalan menuju Pantai Sine, Tulungagung.

Penyisiran dilakukan di jalan yang setiap hari dilalui korban menuju kawasan Pantai Sine untuk berjualan bakso.

"Setelah ditunggu sampai malam tidak pulang, lalu lapor Polsek Kalidawir, dan dilakukan penyisiran," kata Roni.

Kemudian, polisi bersama pihak keluarga menemukan gerobak bakso milik korban di dalam aliran sungai Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung.

Selain itu, ditemukan sepeda motor milik korban di aliran sungai yang sama, berjarak sekitar satu kilometer dari titik temuan gerobak bakso.

"Setelah dilakukan pencarian, ditemukan hanya gerobak bakso serta sepeda motor. Pencarian diteruskan, namun korban tidak ditemukan," ucap Roni.

"Kemungkinan besar terseret arus banjir bandang ketika melintas jembatan dan terjatuh ke dalam aliran sungai. Kedalaman sekitar 4 meter lebih," kata Roni.

Selanjutnya, pada Rabu (19/02/2025), seorang nelayan Pantai Sine menemukan jenazah di perairan laut, dan dievakuasi ke tepi pantai.

Atas temuan tersebut, polisi bersama keluarga korban menuju kawasan Pantai Sine guna memastikan jenazah adalah Riono yang sebelumnya dilaporkan hilang.

"Kami mendapat kabar ada temuan jenazah dan terdapat ciri-ciri seperti yang saya laporkan ke polisi," kata Roni.

"Benar, jenazah tersebut memang yang kami cari sebelumnya, yakni saudara kami Riono," ucap dia. 

Setelah dilakukan identifikasi awal di kawasan Pantai Sine, jenazah korban kemudian dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Umum Daerah dr Iskak Tulungagung untuk dilakukan visum dan identifikasi.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/20/084521978/penjual-bakso-yang-terseret-banjir-ditemukan-tewas-di-pantai-sine-7-km-dari

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com