Pantauan Kompas.com, hampir seluruh plafon yang ada di rumah Siswanto rusak parah.
Beberapa genting rumah juga berjatuhan dan pecah. Bahkan, di beberapa sisi, tembok rumah tampak mengalami retak-retak.
Beruntung, saat kejadian rumah dalam kondisi kosong. Sehingga, kejadian itu tidak sampai menimbulkan korban.
Siswanto mengatakan, saat petir menyambar, ia dan keluarganya sedang berada di sawah, sehingga tidak tahu persis detik-detik saat petir menyambar.
"Saya masih di sawah, pas pulang lihat rumah sudah rusak kayak gini," kata Siswanto.
Siswanto menambahkan, selain merusak rumah, peralatan elektronik yang ada di dalam rumahnya juga rusak. "Yang rusak atap, plafon, peralatan kayak TV, kulkas juga rusak," tambahnya.
Sementara, Kapolsek Candipuro AKP Lugito mengatakan, penyebab rusaknya rumah Siswanto berawal saat petir menyambar pohon kelapa dan pisang yang ada di samping rumah.
Usai disambar petir, pohon tersebut jatuh dan mengenai rumah Siswanto. Diduga, saat menimpa rumah, aliran listrik pada pohon masih kuat sehingga menyambar ke rumah dan merusaknya.
"Benar, pohon kelapa yang tersambar petir menimpa rumah warga, lalu listriknya merambat dan rusak," kata Lugito.
Lugito memastikan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, kerugian ditaksir hingga belasan juta rupiah. "Korban jiwa nihil, hanya kerugian materil saja," tegas dia.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/18/134929678/terdampak-petir-atap-sebuah-rumah-di-lumajang-rusak