Mereka mengekspresikan penolakan terhadap kebijakan efisiensi pendidikan yang diajukan pemerintah.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, mahasiswa mulai berdatangan ke lokasi aksi sekitar pukul 12.30 WIB. Mereka membawa bendera dari masing-masing kampus.
Mahasiswa yang terlibat dalam aksi ini berasal dari beberapa universitas, antara lain Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN).
"Kami ke sini jelas, untuk menolak efisiensi pendidikan yang sekarang diajukan pemerintah," ujar salah satu orator di mobil komando di depan Kantor DPRD Jatim.
Dalam aksi tersebut, massa menyatakan bahwa mereka tidak membutuhkan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Mereka berpendapat bahwa kebijakan tersebut berdampak negatif terhadap pendidikan.
"Bagaimana pendidikan sebagai fondasi utama malah dilemahkan, tenaga pendidik juga seharusnya disejahterakan. Kami tak butuh makan siang gratis jika pendidikan kian miris," tegasnya.
Sebagai bentuk tuntutan, ratusan mahasiswa meminta agar perwakilan dari DPRD Jatim menemui mereka.
Mereka mengancam tidak akan meninggalkan lokasi aksi sebelum direspons pihak DPRD.
"Untuk apa kami usung kalian kalau tidak mendukung apa yang kami inginkan. Kalian terlalu lama, Indonesia sudah gelap, apa kalian mau Indonesia jadi kegelapan?" tutup orator tersebut.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/17/140238678/ratusan-mahasiswa-geruduk-dprd-jatim-tolak-efisiensi-anggaran-pendidikan