Salin Artikel

Profil Bupati Sidoarjo Subandi, Memulai Karier dari Seorang Kepala Desa

Setelah menjadi Wakil Bupati, kini kursi Bupati berhasil dia duduki setelah belasan tahun terjun ke politik dan pemerintahan.

Saat pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sidoarjo 2020, dia terpilih mendampingi Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor menjadi pasangan Bupati dan Wakil Bupati.

Pasangan ini dinyatakan menang dengan raihan 387.766 suara.

Namun, pada Mei 2024, Gus Muhdlor tersandung kasus korupsi pemotongan insentif Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Sidoarjo.

Setelahnya, Subandi resmi ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas atau Plt Bupati Sidoarjo per Rabu (8/5/2024).

Kemudian, pada Pilkada serentak 2024 dia mencalonkan diri sebagai Bupati Sidoarjo didampingi Mimik Idayana.

Mereka unggul dengan perolehan 58 persen mengalahkan lawannya Achmad Amir Aslichin-Edy Widodo.

Di tengah kesibukkannya sebagai seorang politikus, Subandi sebenarnya berlatar belakang seorang pengusaha.

Sejak kecil, dia sudah belajar soal bisnis dengan keluarganya.

Dia lahir dari seorang pengusaha beras.

Namun, hal itu tak membuatnya berleha-leha.

Setelah lulus SD, dia pindah ke Sidoarjo untuk ikut dan membantu kakaknya yang membuka usaha potong ayam.

Berbekal pengalaman itu, setelah lulus dari SMA dia memilih membuka usaha potong ayam juga mengikuti sang kakak.

Di sela-sela itu, Subandi yang dikenal cekatan mencoba keberuntungan dengan berbisnis bidang properti.

Dia memulai bisnis jual beli tanah yang kemudian merambah ke perumahan.

Sebelum memenangkan Pilkada Sidoarjo 2024, Subandi bukanlah orang yang baru di bidang politik dan pemerintahan.

Pada 2008-2018, dia menjabat sebagai Kepala Desa Pabean, Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.

Dikenal banyak warganya, Subandi percaya diri untuk maju ke pemilihan legislatif (Pileg) 2019.

Tak tanggung-tanggung, mantan Ketua DPC PKB Kabupaten Sidoarjo tersebut langsung menjabat sebagai Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidoarjo.

Subandi juga aktif di beberapa organisasi dan menduduki jabatan penting.

Politikus yang berusia 53 tahun tersebut tercatat sebagai Wakil Ketua Pengurus NU Ranting Pabean sejak 2010.

Satu keluarga terjun ke dunia politik

Tidak hanya Subandi, istrinya yang bernama Sriatun dan putranya, Rafi Wibisiono juga terjun ke dunia politik dan menduduki kursi legislatif.

Keduanya terpilih sebagai anggota DPRD pada Pileg 2024 melalui PKB.

Sama halnya dengan Subandi, istrinya Sriatun juga pernah menjabat sebagai Kepala Desa Pabean.

Perempuan yang menjabat sebagai Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YIJ) cabang Sidoarjo tersebut memiliki peluang lebar untuk menjadi anggota DPRD Jatim melalui Dapil 2 Jatim dan dinyatakan lolos.

Sementara itu, putranya Muchammad Rafi Wibisono terpilih menjadi Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Sidoarjo setelah dinyatakan lolos dengan 9678 suara dari Dapil 1.

Pemuda kelahiran 28 Desember 2000 tersebut saat ini usianya belum genap berusia 25 tahun.

Pernah diragukan keaslian putra daerah

Pada Pilkada Sidoarjo 2020 saat mendampingi Gus Muhdlor, Subandi pernah diragukan warga Sidoarjo karena dianggap bukan putra asli daerah.

Subandi lahir di Kediri, 23 Oktober 1972.

Subandi menghabiskan masa kecilnya bersekolah di SD Negeri Jati 1 Taroka, Kediri pada 1983-1989.

Kemudian dia pindah ke Sidoarjo dan bersekolah di SMP Wachid Hasyim 9 Sedati, lulus 1992.

Subandi lalu melanjutkan pendidikan SMA di Widya Darma Surabaya dan berkuliah di Universitas Kartini Surabaya pada 2008-2012.

Dia kemudian melanjutkan studi S2-nya di Universitas Islam Malang.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/17/080500178/profil-bupati-sidoarjo-subandi-memulai-karier-dari-seorang-kepala-desa

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com