Salin Artikel

Fiki Susanto, Tattoo Artist Banyuwangi yang Jadikan Tubuhnya sebagai Kanvas Lukisan

Bagi Fiki, tato bukanlah simbol kriminalitas atau hal-hal negatif lainnya, melainkan sebuah karya seni yang memiliki makna mendalam.

Sebagai seorang bapak satu anak, Fiki tidak ragu menjadikan kulitnya sendiri sebagai kanvas untuk melukis berbagai gambar tato yang menyimpan kisah emosional.

Menariknya, semua tato yang menghiasi lengan kirinya adalah hasil karya tangan Fiki sendiri.

“Tahun 2019 saya bikin tato ini, foto anak dengan background Jepang, karena saya cukup suka Jejepangan,” ungkap Fiki sembari menunjukkan tato bergambar seorang anak laki-laki dengan latar ornamen khas Jepang.

Selain itu, Fiki juga menggambar tokoh pewayangan Jawa, Gareng, pada tahun 2023.

Tato tersebut menggambarkan seorang tokoh yang humoris dan memiliki filosofi mendatangkan rezeki.

Dia juga memiliki gambar harimau yang melambangkan keberanian dan kesendirian, serta gambar wajah serigala di jari tangannya.

“Kalau istilahnya orang Jawa, tatag dewe yang artinya berani bergerak sendiri atau teguh,” ujarnya.

Tak hanya menciptakan tato untuk dirinya sendiri, Fiki juga memiliki tato yang merupakan hadiah dari seorang temannya yang juga seorang seniman tato.

Tato tersebut terletak di paha kirinya, menggambarkan motif batik Gajah Oling, yang merupakan batik khas Bumi Blambangan.

“Di kaki sebab sejauh apapun saya melangkah, saya punya identitas bahwa saya adalah orang Banyuwangi,” kata Fiki dengan bangga.

Sebelumnya, pria yang pernah bekerja sebagai pekerja migran di Malaysia selama 10 tahun ini, kini terinspirasi dari seniman tato Ata Ink asal Indonesia dan seniman Amerika Bob Ross.

Fiki meyakini bahwa seorang seniman tato harus terus belajar dan tidak boleh puas dengan kemampuan yang dimiliki.

“Tukang tato jangan sampai puas belajar. Kalau puas belajar itu penyakit, tidak bagus,” ujarnya.

Untuk meningkatkan kemampuannya, Fiki banyak belajar secara otodidak melalui platform YouTube mengenai teknik garis, shading, hingga gradasi, agar hasil karyanya dapat terlihat hidup dan menarik perhatian.

Dia juga aktif berbagi pengetahuan dengan sesama seniman tato di kota-kota besar seperti Surabaya dan Malang.

Dengan semangat dan dedikasi, Fiki Susanto berusaha mengubah stigma negatif terhadap tato dan mengangkatnya sebagai bentuk seni yang layak dihargai.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/14/101023978/fiki-susanto-tattoo-artist-banyuwangi-yang-jadikan-tubuhnya-sebagai-kanvas

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com