Salin Artikel

Kanjuruhan Dinilai Belum Layak, Arema FC Kembali Pinjam Stadion Soepriadi Blitar

Permohonan ini diajukan karena Stadion Kanjuruhan dinilai belum memenuhi syarat untuk digunakan.

Sebelumnya, Arema FC telah melaksanakan tiga laga kandang di Stadion Soepriadi selama putaran kedua Liga 1 musim kompetisi 2024/2025.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Blitar, M Aminur Cholis, mengonfirmasi bahwa Arema FC telah mengajukan permohonan izin untuk dua pertandingan tersebut.

“Betul. Suratnya meminta perpanjangan izin untuk dua pertandingan, melawan PSS Sleman pada tanggal 17 Februari 2025 dan PSIS Semarang pada tanggal 24 Februari 2025,” ujar Cholis saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (12/2/2025).

Cholis menjelaskan bahwa permohonan izin tersebut diajukan setelah hasil asesmen risiko dari pihak kepolisian menyatakan bahwa Stadion Kanjuruhan belum memenuhi syarat untuk menggelar laga Liga 1.

“Alasannya karena lapangan Stadion Kanjuruhan belum dapat digunakan sesuai hasil asesmen. Belum memenuhi standar minimal Liga 1,” ungkapnya.

Merujuk pada sikap Wali Kota Blitar, Santoso, Cholis menegaskan bahwa Pemkot Blitar siap memberikan izin bagi Arema FC kembali menggunakan Stadion Soepriadi.

Ia menambahkan bahwa Arema FC telah menggunakan stadion tersebut sebagai home base selama putaran pertama Liga 1 musim kompetisi 2024/2025 tahun lalu tanpa menimbulkan masalah berarti, khususnya di bidang keamanan.

“Kalau sikap Pemkot Blitar, sikap Pak Wali, mempersilahkan Arema FC memperpanjang izin penggunaan Stadion Soepriadi."

"Izin resmi akan diberikan setelah ada rekomendasi dari pihak kepolisian. Kami persilahkan Arema FC berkomunikasi dengan pihak kepolisian,” ujar Cholis.

Cholis juga menanggapi pernyataan pelatih PSM Makasar, Bernardo Tavares, yang menyebutkan bahwa kualitas lapangan Stadion Soepriadi buruk sehingga timnya tidak dapat bermain optimal saat dijamu Arema FC pada Senin, 10 Februari 2025.

“Ah, itu kan biasa. Ketika tidak dapat bermain maksimal, mereka mencari kambing hitam. Nyatanya tidak ada yang mengeluhkan kualitas lapangan selain PSM Makasar,” ujarnya.

Menurut Cholis, kualitas lapangan Stadion Soepriadi saat ini berada dalam kondisi baik dari segi kualitas rumput maupun kerataan permukaan lapangan.

Ia menambahkan bahwa setelah lapangan diperbaiki Arema FC melalui pihak ketiga yang profesional, kualitas lapangan justru semakin baik dengan pemeliharaan rutin.

“Kualitas lapangan saat ini sangat baik. Rumput tumbuh subur karena dipupuk dan dipangkas secara rutin,” pungkasnya.

Sementara itu terkait pengajuan izin pertandingan, Kapolres Blitar Kota, AKBP Titus Yudho Uly, menyatakan bahwa hingga saat ini pihak Arema FC belum melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian.

“Sampai saat ini belum ada penyampaian atau surat resmi (Arema FC) kepada kami,” ujar Yudho melalui pesan tertulis kepada Kompas.com.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/13/060145078/kanjuruhan-dinilai-belum-layak-arema-fc-kembali-pinjam-stadion-soepriadi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com