Namun demikian, Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, menyebut jumlah pegawai honorer yang akan dirumahkan masih akan bertambah.
Mengingat, saat ini proses verifikasi data pegawai masih terus dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sambil menunggu hasil seleksi P3K tahap II.
"Masih ada kemungkinan bertambah dari pegawai non-ASN dan non-database yang kemarin ikut seleksi P3K tahap dua."
"Kemungkinan dalam minggu ini masih menjalani proses seleksi administrasi di penerimaan P3K tahap dua. Artinya, minggu depan bisa bertambah lagi yang bakal dirumahkan," kata Agus di Lumajang, Selasa (11/2/2025).
Dari ratusan honorer yang sudah dirumahkan, pegawai dari Dindikbud Lumajang jumlahnya paling mendominasi.
Sebelumnya, terdapat 968 pegawai yang nasibnya terancam bakal diputus kontraknya. Saat ini, baru 223 pegawai yang sudah dirumahkan.
"Untuk dari Dindik ini ada beberapa kategori. Jika melihat aturannya, guru-guru yang dibiayai BOS masih bisa berlanjut bekerja sepanjang program masih ada."
"Tetapi guru-guru yang hari ini gajinya dari APBD melalui Non-NIP itu kemungkinannya yang tidak masuk seleksi bakal dirumahkan," sebut dia.
Agus menambahkan, para pegawai yang sudah dirumahkan ini nantinya bisa direkrut kembali melalui tenaga outsourcing yang akan bekerja sama dengan pemerintah.
Meskipun, yang bisa direkrut dari jasa outsourcing hanya petugas kebersihan, penjaga malam, dan sopir.
"Beberapa ada yang bisa direkrut kembali melalui tenaga outsourcing, tapi ada juga yang tidak bisa. Ada 437, ini statusnya mereka sudah dirumahkan sejak Senin kemarin," kata dia.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/11/215423978/437-pegawai-honorer-di-lumajang-dirumahkan-jumlah-masih-akan-bertambah