Salin Artikel

Isi BBM Usai Kunjungi Saudara di Jombang, Pemuda Asal Nganjuk Dikeroyok Puluhan Orang

Puluhan orang berbaju hitam yang mengendarai motor tiba-tiba berhenti di depan SPBU dan mengeroyok tiga orang.

Aksi brutal tersebut terekam kamera amatir dan kemudian menyebar di media sosial serta aplikasi perpesanan WhatsApp.

Dalam rekaman yang beredar, tampak puluhan orang dengan pakaian hitam melakukan pengeroyokan di gerbang SPBU.

Beberapa di antaranya terlihat mengayunkan tangan, menendang, dan melemparkan helm ke arah kerumunan.

Pengeroyokan tersebut berakhir setelah warga sekitar dan petugas SPBU melerai aksi para pelaku.

Berdasarkan penelusuran, peristiwa ini terjadi di SPBU yang terletak di Desa Perak, Kabupaten Jombang.

Tiga korban dari peristiwa ini adalah DS (20) dan dua temannya, FT dan BD, yang berasal dari Nganjuk, Jawa Timur.

DS, salah satu korban, menjelaskan bahwa pada Minggu pagi, ia dan dua temannya baru saja mengunjungi saudaranya di sekitar Pondok Pesantren Gadingmangu, Kecamatan Perak.

Usai mengunjungi saudaranya, mereka berencana pulang ke Nganjuk.

“Waktu itu saya dari Pondok Gadingmangu mau pulang, terus isi bensin dulu,” tutur DS kepada Kompas.com, Selasa (11/2/2025).

Setelah mengisi BBM, DS menghampiri kedua temannya yang menunggu di pintu masuk SPBU.

Saat itulah rombongan pemotor berbaju hitam muncul.

“Setelah selesai, saya ke teman saya. Ternyata waktu itu ada rombongan konvoi di jalan raya,” ungkap DS.

Ia menambahkan, ketika berada di pintu masuk SPBU, rombongan tersebut langsung menghampiri dan melakukan pengeroyokan.

“Waktu ke teman saya itu, tiba-tiba rombongan konvoi itu menyeberang dan menggeruduk saya. Enggak tahu alasannya, ya langsung menyerang," ujar dia.

Kedua teman DS melarikan diri, tetapi DS terjebak dan menjadi korban pemukulan serta tindakan kekerasan lainnya.

Akibat peristiwa tersebut, DS telah melaporkan kasus ini ke polisi.

Laporannya diterima di Polsek Perak dengan nomor registrasi STPL/06/II/2025/SPKT/POLSEK PERAK/POLRES JOMBANG/POLDA JAWA TIMUR, pada hari yang sama.

“Hari Minggu kemarin langsung lapor ke Polsek Perak, setelah itu melakukan visum ke RSUD Jombang,” ungkap DS.

Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menangani kasus ini dan berhasil mendeteksi para terduga pelaku.

“Sudah ada kabar baik terkait peristiwa pengeroyokan tersebut. Mohon bersabar, saat ini masih dalam pengembangan oleh satreskrim Polres Jombang,” kata Ardi.

Ia menegaskan bahwa Polres Jombang akan menuntaskan penanganan kasus ini yang berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat.

“Insya Allah hukum akan ditegakkan seadil-adilnya demi keamanan dan ketertiban masyarakat Jombang,” pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/11/125822178/isi-bbm-usai-kunjungi-saudara-di-jombang-pemuda-asal-nganjuk-dikeroyok

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com