Prediksi ini akan diuji setelah program tersebut diterapkan, dengan mengambil sampel sekitar 200.000 orang dari total populasi 280 juta.
"Survei kesehatan, survei kan kayak statistik diambil sampel 100 sampai 200 ribu, dari 280 juta. Feeling saya paling banyak darah tinggi," ujar Budi saat berkunjung ke Puskesmas Jagir, Surabaya, Senin (10/2/2025).
Budi juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada jika didiagnosis menderita darah tinggi, karena kondisi ini dapat memicu sejumlah penyakit serius.
"Darah tinggi atau gula kalau tidak ditangani (dalam waktu) 4 tahun sampai 5 tahun, bisa (menyebabkan sakit) ginjal, mata kena, cuci darah, kena stroke, jantung, meninggal semua," ujarnya.
Namun, Budi menekankan bahwa penyakit darah tinggi dapat dikelola dengan baik jika masyarakat mengetahui cara pencegahannya, salah satunya melalui deteksi dini dengan memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis di puskesmas.
"Kalau (penderita darah tinggi) ditangani puskemas, dikasih obat itu murah paling enggak sampai Rp 300 ribu, tapi kalau didiamkan, masuk RS (rumah sakit), bisa puluhan juta," ungkapnya.
Dia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan program yang ditawarkan, terutama bagi mereka yang berulang tahun.
Budi menegaskan pentingnya pemeriksaan kesehatan, karena seseorang yang tampak sehat bisa saja menyimpan penyakit.
"Pelayanan di puskesmas, kita harapkan kalau ketahuan darah tinggi atau (masalah) gula, pasti ketahuan kalau dicek. Merasa sehat ternyata kena serangan jantung meninggal," tuturnya.
"Kalau enggak mau meninggal cepat ya harus dicek, kalau ketahuan darah tinggi, mesti berubah gaya hidup, makan diatur, olahraga, tidur cukup. Kita semua ingin usia panjang dan sehat," tambahnya.
Sebelumnya, Budi menginformasikan bahwa sebanyak 17.000 orang di seluruh Indonesia telah memanfaatkan Cek Kesehatan Gratis pada hari pertama program ini diluncurkan.
"Tadi waktu saya mendarat ada 15 ribu (orang periksa kesehatan), waktu masuk sini (Surabaya) sudah ada 17 ribu, itu yang diperiksa di seluruh Indonesia," kata Budi.
Program Cek Kesehatan Gratis ini menyediakan layanan untuk 30 orang di setiap Puskesmas, dengan total 750 pengecekan dalam 25 hari kerja.
"Kita mulainya kemarin, untuk simulasinya kita kasih kuota 30 per hari. Jadi, kalau misalnya 25 hari kerja, ada 750 (pengecekan) dalam sebulan, kalau (dihitung) setahun ada 9 ribu," ungkapnya.
Budi menambahkan, target awal untuk Puskesmas adalah 10.000 pengecekan.
"Nanti kalau mereka lebih teratur, mungkin dinaikin dari 30 (pengecekan) jadi 35 per hari," tutupnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/11/052929678/menkes-prediksi-darah-tinggi-banyak-ditemukan-saat-cek-kesehatan-gratis