Hal tersebut diungkapkan Budi setelah melakukan peninjauan terkait pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Puskemas Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya, Senin (10/2/2025).
"Akan berlaku terus, jadi setiap tahun pasti ada alokasinya. Anggaran tahun ini Rp 4,7 triliun," kata Budi kepada awak media, Senin (10/2/2025).
Budi mengatakan, anggaran Pemeriksaan Kesehatan Gratis itu dihitung dari 80 persen sasaran masyarakat.
Dia memperkirakan, partisipasi warga tidak mencapai 100 persen pada tahun pertama.
"Ini kan targetnya 280 juta (orang), menurut saya mungkin dalam 5 tahun lah bisa full 250 jutaan, awal-awalnya bertahap. Kalau satu tahun ini saja bisa 100 juta, saya senang sekali," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Budi, masyarakat harus bisa mulai membiasakan menerapkan pola hidup sehat, salah satunya dengan melakukan pengecekan kesehatan secara berkala.
"Kesehatan itu harus milik kita, tidak bisa dipaksakan oleh pemerintah. Enggak bisa butuh program (kebijakan pemerintah), tapi harus kayak gerakan ingin hidup sehat," katanya.
Budi mengeklaim, total 17.000 orang di seluruh Indonesia yang sudah memanfaatkan Cek Kesehatan Gratis ketika berulang tahun di hari pertama penerapannya.
"Tadi waktu saya mendarat ada 15.000 (orang periksa kesehatan, waktu masuk sini (Surabaya) sudah ada 17.000, itu yang diperiksa di seluruh Indonesia," kata Budi, Senin (10/2/2025).
Ia mengungkapkan, pelayanan pengecekan kesehatan gratis tersebut adalah 30 orang untuk setiap puskesmas.
"Kita mulainya kemarin, untuk simulasinya kita kasih kuota 30 per hari. Jadi, kalau misalnya 25 hari kerja, ada 750 (pengecekan) dalam sebulan, kalau (dihitung) setahun ada 9.000," ucapnya.
"Targetnya untuk puskesmas kita 10.000 harusnya sih untuk awal-awal cukup. Nanti kalau mereka lebih teratur, mungkin dinaikin dari 30 (pengecekan) jadi 35 per hari," kata Menkes.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/10/201220178/menkes-pemeriksaan-kesehatan-gratis-telan-anggaran-rp-47-t-untuk-2025