Salin Artikel

Mau Jadi Paskibraka, Siswa-siswi di Sumenep "Serbu" Puskesmas Pamolokan

Sekitar 30an siswa putra dan putri dengan seragam lengkap menyerbu loket administrasi di puskesmas tersebut.

Ternyata, mereka datang untuk mengurus surat keterangan sehat dari dokter sebagai syarat untuk mengikuti seleksi anggota Paskibraka pada 17 Agustus 2025 mendatang.

Syafa Malaika (16), siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sumenep mengatakan, surat keterangan sehat itu menjadi salah satu syarat untuk mendaftarkan diri sebagai calon paskibraka kabupaten.

Syafa mengaku senang jika nanti terpilih menjadi anggota Paskibraka. Sebab, dari beberapa cerita para alumni paskibraka yang dia kenal, kesempatan ini bisa dipakai untuk melatih mental dan kedisiplinan.

"Tentu juga menjadi kebanggaan sendiri bagi saya," kata dia.

Para siswa yang datang mayoritas telah memenuhi persyaratan umum seperti Warga Negara Indonesia (WNI), berpenampilan menarik, sehat jasmani dan rohani, tinggi badan minimal, dan memiliki prestasi akademik yang baik.

"Dan bersedia mengikuti pemusatan pendidikan dan pelatihan," imbuh dia.

Hal senada juga disampaikan Anisa Febriana Simamura (16). Dia mengaku antusias untuk mengikuti seleksi paskibraka untuk mengasah kedisiplinan dan bisa bertemu dengan kawan-kawan lainnya.

Menurut Anisa, biasanya keanggotaan paskibraka berasal dari berbagai sekolah. Selain memiliki kawan baru, dia juga berencana untuk memperluas networking. "Katanya penuh tantangan, Mas. Seru," ungkap Anisa.

Anisa juga menjabarkan, selain surat keterangan sehat dari dokter, dia juga harus melampirkan berkas lain sebagai syarat untuk mendaftar menjadi anggota paskibraka.

Di antaranya, surat izin dan dukungan orangtua, surat perintah tugas dari sekolah, fotokopi kartu pelajar dan Kartu Keluarga (KK), serta salinan rapor terakhir. "Yang boleh mendaftar hanya siswa kelas 10 SMA dan sederajat," kata dia.

Kepala Puskesmas (Kapus) Pamolokan sempat mengaku kaget dengan kedatangan siswa berseragam lengkap itu. "Saya sempat terkejut karena saya tidak tahu dalam rangka apa," kata Drg. Novia Sri Wahyuni, Kapus Pamolokan.

Pihak puskesmas telah meminta para siswa untuk mengisi data masing-masing. Sementara untuk pemeriksaan dan surat keterangan sehat itu akan dibuat secara kolektif. "Nanti kami buat secara kolektif," sebut dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/10/140924078/mau-jadi-paskibraka-siswa-siswi-di-sumenep-serbu-puskesmas-pamolokan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com