LUMAJANG, KOMPAS.com - Program cek kesehatan gratis (CKG) dari pemerintah untuk warga yang sedang berulang tahun dimulai hari ini. Senin (10/2/2025).
Namun, akses layanan kesehatan pemerintah ini belum bisa dinikmati oleh masyarakat di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Lumajang, dr. Rosyidah, mengatakan bahwa CKG di Lumajang masih menunggu kesiapan aplikasi dan sistem.
"Belum, menunggu dari pusat. Menunggu aplikasinya dan sistem ready," kata Rosyidah melalui pesan WhatsApp, Senin (10/2/2025).
Rosyidah menjelaskan bahwa nantinya saat program ini sudah bisa dilaksanakan di Lumajang, warga harus mengunduh dan mendaftar di aplikasi Satu Sehat Mobile.
Setelah mengisi kuisioner skrining kesehatan mandiri, warga hanya perlu datang ke faskes terdekat sambil membawa ponsel yang sudah terinstal aplikasi dan kartu identitas.
Meski layanan pemeriksaan kesehatan gratis ini hanya untuk warga yang berulang tahun, kata Rosyidah, warga masih bisa mengaksesnya sampai satu bulan setelah tanggal ulang tahunnya.
"Bagi bayi baru lahir dilaksanakan dua hari setelah kelahiran, bagi kelompok usia dilaksanakan pada saat ulang tahun sampai satu bulan setelah tanggal ulang tahun," jelasnya.
Jenis pemeriksaan kesehatan yang bisa diakses dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan kelompok umur.
Untuk kelompok bayi baru lahir, pemeriksaan yang dilayani adalah kekurangan hormon tiroid bawaan, kekurangan enzim pelindung sel darah merah (G6PD), kekurangan hormon adrenal bawaan, penyakit jantung bawaan kritis, kelainan saluran empedu, serta pertumbuhan (berat dan tinggi badan).
Untuk kelompok balita dan anak prasekolah, layanannya adalah pertumbuhan dan perkembangan, tuberkulosis, telinga, mata, gigi, talasemia, dan gula darah.
Sedangkan untuk kelompok dewasa dan lansia, layanan yang bisa dinikmati adalah pemeriksaan merokok, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, risiko stroke dan jantung, fungsi ginjal, kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, kanker usus, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), telinga, mata, gigi, hati, calon pengantin, gizi, jiwa, tingkat aktivitas, dan geriatri.
"Menunggu perintah Kemenkes untuk pelaksanaannya, tapi sosialisasi sudah kita lakukan," pungkasnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/10/124031378/cek-kesehatan-gratis-di-lumajang-belum-dilaksanakan-tunggu-aplikasi-siap