SUMENEP, KOMPAS.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, selama Januari 2025, tinggi.
Dinas Kesehatan dan P2KB mencatat ada 178 orang yang dinyatakan positif DBD akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Sumenep, Achmad Syamsuri, mengatakan warga yang positif DBD di awal tahun ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
"Kasus DBD di bulan Januari ini lebih tinggi dari tahun lalu," kata Syamsuri kepada Kompas.com, Kamis (6/2/2025).
Warga yang dinyatakan positif DBD tersebar di sejumlah puskesmas yang ada di daratan dan kepulauan.
Kasus tertinggi yakni di Puskesmas Lenteng sebanyak 22 pasien, serta Puskesmas Dungkek dan Guluk-Guluk sebanyak 12 pasien.
Syamsuri menambahkan, setelah ada temuan kasus DBD, Dinas Kesehatan dan P2KB bersama puskesmas setempat segera melakukan pemeriksaan epidemiologi (PE) DBD.
Tujuan dari pemeriksaan itu adalah untuk mencari benang merah dari mana warga terjangkit demam berdarah dengue tersebut. Selain itu juga untuk memutus mata rantai jentik nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan warga positif DBD.
"Jika dia adalah anak-anak yang jatuh sakit setelah dari sekolah, maka kita akan periksa juga mereka yang ada di sekolahnya," terang Syamsuri.
Setelah pemeriksaan epidemiologi, pihaknya akan segera melakukan pengasapan di rumah warga yang positif DBD.
Radius pengasapan itu dilakukan hingga sepuluh rumah dari rumah warga yang pertama kali dinyatakan positif DBD.
"Radiusnya sepuluh rumah ke arah timur, utara, barat, dan selatan dari rumah warga yang positif DBD," ungkapnya.
Dinas Kesehatan dan P2KB mengklaim telah mengintensifkan sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Namun, kesadaran masyarakat mengenai kebersihan lingkungan diduga belum maksimal.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/06/090754778/penderita-dbd-di-sumenep-tembus-178-orang-selama-januari-2025