Direktur API Banyuwangi, Capt Daniel Dewantoro Rumani, mengungkapkan bahwa pada saat insiden tersebut, kru sedang menjalani pelatihan terbang rutin yang merupakan bagian dari latihan lanjutan untuk memperoleh Commercial Pilot License.
“Siswa penerbang dilatih untuk tahapan pilot komersial, tahapan setelah Private Pilot License,” ujarnya pada Rabu (5/2/2025).
Daniel menjelaskan lebih lanjut bahwa instruktur terbang, M Raffie Ihsan, memiliki 300 jam terbang dan dilengkapi dengan flight instructor course yang lisensinya berlaku hingga 3 Desember 2025.
Selain itu, Raffie juga memiliki medical certificate yang masih berlaku hingga tanggal yang sama.
“Untuk student (siswa), Fatan Mubina memiliki 92 jam terbang, dengan medical certificate yang masa berlakunya hingga 1 Agustus 2025,” tuturnya.
Selain memastikan validitas lisensi kru, Daniel juga menyatakan bahwa Certificate of Airworthiness (CoA) pesawat Cessna tahun 2016 masih berlaku hingga 20 Desember 2025.
Sementara itu, Certificate of Registration (CoR) yang merupakan dokumen resmi pendaftaran pesawat udara berlaku hingga 8 Desember 2025, dengan asuransi pesawat yang berlaku hingga 22 November 2027.
“Semuanya layak terbang,” tegasnya.
Daniel menambahkan, semua pesawat yang dimiliki oleh API Banyuwangi dalam kondisi valid, diasuransikan, dan mendapatkan pemeliharaan secara rutin.
“Kami tidak melanggar peraturan jenderal perhubungan udara,” tambahnya.
Meskipun terjadi insiden, Daniel memastikan bahwa proses belajar di akademi tidak terganggu.
Proses pelatihan terbang dan tahapan lainnya tetap berlangsung seperti biasa tanpa kendala.
“Pelatihan tahapan tidak terganggu. Yang paling penting, kru valid dan pesawat layak terbang,” tutupnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/05/183533678/api-banyuwangi-tegaskan-lisensi-kru-pesawat-latih-valid