Hal itu merupakan dampak dari kebijakan pemerintah yang -sempat melarang menjualnya di eceran.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, tampak sejumlah warga menaiki sepeda motor mendatangi sebuah pangkalan elpiji resmi yang berada di Jalan Kampung Malang Tengah, Tegalsari.
Para pembeli tersebut terlihat membawa 2-4 tabung elpiji ukuran 3 kilogram dalam keadaan kosong. Mereka mengaku kesulitan mencari gas melon di beberapa wilayah tersebut.
Salah satunya, Husein (43), warga Jalan Kedung Doro, Tegalsari, mengaku sudah kelelahan berkeliling untuk mencari elpiji ukuran 3 kilogram ke sejumlah lokasi di Surabaya.
"Tadi cari di Pasar Turi, terus Pasar Tembok, Jalan Arjuno, enggak ada semua kosong. Untungnya di pangkalan Kampung Malang ini ada," kata Husein ketika dikonfirmasi, Selasa ini.
Meski demikian, Husein hanya diperbolehkan membeli dua tabung gas melon di pangkalan resmi tersebut. Meski begitu, dia tetap bersyukur karena akhirnya berhasil mendapatkan elpiji 3 kilogram.
"Sebenarnya ini sudah bawa tujuh tabung kosong, tapi ternyata cuma boleh beli dua. Ya bagaimana lagi, bersyukur ini akhirnya ketemu ada yang jual dari pagi muter-muter terus soalnya," ujar dia.
Sementara itu, Hanafi (32), warga Jalan Embong Kaliasin, Genteng, merasakan hal yang serupa. Padahal, dia hanya berniat membeli gas bersubsidi untuk keperluan dapur di rumahnya.
"Saya sudah cari di warung kelontong dekat rumah, kosong semuanya. Enggak tahu kalau sudah enggak boleh jualan, saya kira yang dilarang cuma untuk daerah Jakarta saja," ucap Hanafi.
Hanafi mengungkapkan, dia rela membeli elpiji berukuran 3 kilogram tersebut di pangkalan yang jauh dari rumahnya. Sebab, dia mengaku tidak tahu mana toko yang menjual gas melon tersebut.
"Ya rumah saya Kecamatan Genteng, terus ke pangkalan sini Kecamatan Tegalsari, kan lumayan juga jaraknya. Tapi ya bagaimana, saya enggak ketemu pas cari di dekat rumah," sambung dia.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar pengecer boleh berjualan elpiji 3 kilogram seperti biasa.
Sambil berjualan, para pengecer akan diproses menjadi sub pangkalan. "Ya, DPR RI sudah berkomunikasi dengan Presiden sejak semalam."
"Dan bahwa kemudian ada keinginan dari Kementerian ESDM untuk menertibkan harga di pengecer supaya tidak mahal di masyarakat," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
"Namun, Presiden kemudian telah menginstruksikan kepada ESDM untuk per hari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa, sambil kemudian pengecer-pengecer itu akan dijadikan sub daripada pangkalan," sambung dia.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/04/171109478/warga-surabaya-mulai-rasakan-kelangkaan-elpiji-3-kg