Kepala Polsek Rambipuji, AKP Eko Yulianto menjelaskan, korban tertabrak oleh kereta api Wijaya Kusuma relasi Surabaya-Jember di KM 187, Dusun Krajan Kidul, Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji.
Menurut dia, sebelum kejadian pada sekitar pukul 3.20 WIB, korban sempat meminum kopi di warung dekat lokasi kecelakaan. Setelah itu, korban memilih berjalan kaki di atas rel dari arah timur ke barat.
“Saat itu ada kereta api melintas dari arah barat ke timur dengan kecepatan sedang karena baru meninggalkan Stasiun Rambipuji,” kata dia pada Kompas.com via telepon.
Masinis kereta api, kata dia, melihat ada warga yang berada di tengah rel kereta api sehingga membunyikan klakson.
“Klakson peringatan berkali-kali, namun karena jarak sudah terlalu dekat, korban tidak bisa menghindar,” kata dia.
Akibatnya, korban tertabrak kereta api hingga meninggal dunia. Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke RSD dr Soebandi untuk dilakukan otopsi.
Eko menyebut kecelakaan itu terjadi karena kelalaian korban yang berada di tengah rel kereta api. “Korban melakukan itu karena diduga mengalami depresi,” ungkap dia.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/03/172247178/usai-ngopi-subuh-warga-jember-tewas-tertabrak-kereta-api