PONOROGO, KOMPAS.com - Puluhan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, diduga keracunan usai menyantap sate gulai menu buka puasa pada Kamis (30/1/2025).
Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Rudy Hidajanto mengatakan, ada 22 santri yang mengalami pusing, mual dan diare.
“Benar, di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, juga ada peristiwa keracunan massal. Mereka menyantap makanan dari katering yang sama dengan yang di Desa Bondrang," ujarnya melalui pesan singkat, Minggu (2/2/2025).
Rudy menambahkan, 22 santri yang mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan diare pada Jumat (31/1/2025) dirawat di Rumah Sakit Aisyiyah Ponorogo sebanyak 4 santri, dirawat di Puskesmas Bungkal sebanyak 3 santri, dan sebanyak 15 santri menjalani rawat jalan.
Saat ini, pihaknya telah mengambil sampel menu sate gulai yang dijadikan menu berbuka untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.
“Kami lakukan pengecekan juga yang di Desa Belang, langsung kita ambil sampel makanannya. Jadi ada dua sampel, satu di Bondrang, satu di Belang. Ini makanan dari katering yang sama," imbuhnya.
Kapolsek Bungkal, AKP H.M. Anwar Fatoni, dalam keterangannya mengatakan, puluhan santri pondok pesantren di Desa Belang itu diduga mengalami keracunan makanan setelah berbuka bersama dengan menu sate gulai.
Menu sate gulai tersebut merupakan menu buka puasa yang disediakan oleh donatur.
“Kami sudah ke lokasi bersama Sat Reskrim Polres Ponorogo, sudah mengambil langkah-langkah penyelidikan,” katanya.
Sebelumnya, di hari yang sama, sebanyak 46 warga RT 01 RW 01 Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, keracunan usai menyantap menu sate gulai dari rumah Miswaji yang menggelar hajatan selamatan.
Satu warga dilarikan ke Rumah Sakit Yasyfin Gontor dan meninggal dunia.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/03/115934978/22-santri-di-ponorogo-keracunan-usai-makan-sate-gulai