Salin Artikel

Ferry Pengusaha Macpop, Sukses Berbisnis pada Usia 23 Tahun

Sebelumnya, Fery sudah terlebih dahulu memiliki usaha Tehyung (Teh Lembayung) yakni teh dengan berbahan dasar kacang panjang. Bermanfaat untuk menangkal virus Corona karena kaya anti-oksidan.

Namun saat mulai dijalankan, ternyata sangat susah mencari pangsa pasar Tehyung hingga akhirnya memaksa Ferry berhenti.

Kemudian, ide Macpop atau keripik makaroni tersebut muncul ketika dia melihat produk cemilan baby crab dari lawan bisnisnya yang laris manis, dalam suatu pameran socioprenuership.

Setelah melakukan riset, Ferry menemukan fakta bahwa bisnis camilan memiliki potensi tinggi untuk laku di pasaran.

“Pertama, siapa yang setiap hari enggak nyemil? Entah itu cuma keripik, pasti nyemil. Kedua, sekitar awal 2023 aku melihat kalau cemilan keripik makaroni ini termasuk tertinggi peminatnya,” kata Ferry, Rabu (29/1/2025).

Nama Macpop sendiri memiliki arti Macaroni Pumkin Oven Premium. Tujuannya sebagai makanan ringan, tapi healthy dan aman untuk kesehatan.

Untuk bahan dasarnya, Ferry mendapatkan inovasi dari keresahan kedua orang tuanya sebagai petani labu kuning yang panennya selalu melimpah hingga overload pada musim penghujan seperti sekarang.

“Sedangkan olahan labu itu biasanya kalau enggak dibuat kolak, ya jenang. Kalau dijual ke tengkulak juga selalu ada batasannya sampai 2.000 kilo. Jadi biasanya labunya dibiarkan membusuk gitu aja, kan sayang,” ujarnya.

Meskipun awalnya sempat ragu karena tekstur labu kuning yang lembek, namun berkat kegigihannya Fery beserta rekan satu timnya berhasil menemukan racikan yang sesuai.

“Kami sampai 17 kali percobaan. Waktu itu, hampir setiap hari kami coba selalu gagal. Entah warnanya yang jelek, rasanya enggak enak, atau bagian tengahnya yang kurang matang,” ungkapnya.

Macpop memiliki lima varian rasa mulai dari original, barbeque, balado, serta dua varian manis yaitu cokelat dan vanila,

Fery juga berkolaborasi dengan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) sebagai produsen bumbu rasa tanpa menggunakan MSG atau penyedap rasa buatan.

Kemudian, Fery bersama tim mencoba mengajukan bisnisnya ke Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) dan berhasil mendapatkan pendanaan.

“Selain itu, kami juga pernah ikut lomba yang diadakan oleh BI (Bank Indonesia). Alhamdulillah kami bisa masuk empat besar dan dikirim ke Jakarta untuk ikut pameran internasional,” tutur Ferry.

Selama sekitar seminggu pameran tersebut, produk Macpop habis diborong hingga 1.000 pcs.

Tidak hanya itu, dia bahkan juga berhasil mendapatkan calon pelanggan dari Malaysia untuk dikirimkan 100 kilogram per bulannya.

“Sebenarnya sudah oke, cuma kendalanya karena kami belum punya sertifikasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) jadi kalau untuk ekspor belum bisa. Makanya sekarang ini masih menabung untuk mengurus BPOM,” katanya.

Kini, Macpop menjadi bisnis home industry dengan tujuh karyawan yang setiap minggunya mampu menghasilkan sekitar 200 pcs atau sekitar 20 kilogram keripik makaroni.

Dia mengatakan, omzet tertingginya bisa mencapai sekitar Rp 20 juta, sementara omzet terendahnya sekitar dibawah Rp 5 juta.

“Biasanya kalau ada momentum tertentu seperti Lebaran atau Natal kemarin kami ada hampers. Habisnya cepet banget. Seperti Lebaran kemarin, seminggu sebelumnya kami sudah close order,” ungkap Fery.

Meskipun saat ini Fery juga masih bekerja sebagai karyawan di suatu perusahaan, tapi dia berharap nantinya Macpop dapat berkembang lebih besar lagi.

“Karena kalau sekarang secara finansial juga masih belum stabil, penjualan kami juga masih naik-turun. Jadi aku kerja juga biar bisa nabung untuk mengembangkan bisnis ini,” tuturnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/01/30/062437078/ferry-pengusaha-macpop-sukses-berbisnis-pada-usia-23-tahun

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com