Namun, pendistribusian dilakukan secara bertahap, karena pendataan di dua desa terdampak banjir, yakni di Desa Nambakor dan Desa Patean, masih belum terverifikasi.
Anggota Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) BPBD Sumenep, Faris, mengatakan, pendistribusian di Desa Patean, Kecamatan Batuan, dilakukan lebih awal.
"Distribusi bantuan memang diawali di Desa Patean," kata dia.
Faris menambahkan, bantuan sembako untuk warga di Desa Patean sudah dilakukan Rabu (22/1/2025) sore kemarin.
Sementara untuk warga Desa Nambakor, baru hari ini, Kamis (23/1/2025) siang, mulai didistribusikan.
Keterlambatan pendistribusian ini disebabkan oleh data jumlah warga yang terdampak belum valid dan terverifikasi. "Kalau yang Nambakor, datanya belum valid," kata dia.
Hingga saat ini, sudah ada 21 Kepala Keluarga (KK) di Desa Patean dan 30 KK di Desa Nambakor yang telah menerima bantuan sembako.
Sembako yang didistribusikan oleh BPBD berupa beras lima kilogram, minyak goreng dua kilogram, dan gula satu kilogram.
Sebelumnya, memasuki hari kedua, banjir yang melanda dua desa di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, masih belum surut.
Tim Respon Cepat BPBD Kabupaten Sumenep mencatat, ketinggian air yang merendam rumah warga di Desa Nambakor masih mencapai 33 sentimeter.
Sementara di Desa Patean, hanya 15 sentimeter. Banjir juga terpantau masih merendam seluruh lahan pertanian warga yang ada di dua desa tersebut. Debit air masih tinggi hingga tanaman padi di sawah belum terlihat.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/01/23/191832678/kendala-data-bantuan-untuk-korban-banjir-sumenep-dilakukan-bertahap