Kepala Desa Purworejo, Didik Subagio mengatakan hujan deras juga membuat tanggul di Dusun Klepu ikut jebol.
Akibat tanggul yang jebol, air sungai meluap hingga merendam puluhan hektar lahan persawahan.
“Kalau tanggul di Desa Bringinan jebolnya kemarin, kalau tanggul di desa kami jebolnya tadi pagi sekitar pukul 03.30 WIB. Untuk sawah yang terendam diperkirakan lebih dari 30 hektar,” ujar dia saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (22/1/2025).
Didik menambahkan, puluhan hektar tanaman padi yang terendam milik petani rata-rata berusia antara 25-30 hari.
Akibat diterjang luapan air sungai dari tanggul yang jebol, membuat tanaman padi mengalami kerusakan.
“Usia padi kurang lebih 25-30 hari. Bisa dilihat sendiri, benar-benar terendam semua. Kemungkinan sudah tidak bisa panen,” imbuh dia.
Kerugian petani akibat puluhan hektar sawah terendam diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Biaya yang sudah dikeluarkan petani untuk satu hektar tanaman padi, menurut Didik, mencapai Rp 7 juta.
“Ada 217 kotak sawah yang terendam, di mana satu hektar itu ada tujuh kotak sawah. Satu kotak sawah petani sudah mengeluarkan biaya Rp 1 juta, artinya kerugian mencapai Rp 217 juta,” ucap dia.
Paitun, salah satu petani di Desa Purworejo, mengaku memiliki empat kotak sawah dengan tanaman padi berusia sekitar satu bulan dan sudah melakukan dua kali pemupukan padi.
Jebolnya tanggul membuat tanaman padi miliknya rusak parah dan sulit diharapkan bisa panen.
“Kebanjiran sawah saya ada empat kotak, padahal habis dipupuk. Kalau nilai kerugian bisa dua kali lipat dari biaya sawah yang baru tanam. Parah kalau tidak bisa panen,” kata dia
https://surabaya.kompas.com/read/2025/01/22/193319878/tanggul-di-ponorogo-jebol-puluhan-hektar-sawah-terendam